Penjual Eceran Serbu SPBU ; Rencana Kenaikan Harga BBM

 

KEBUMEN - Ratusan jerigen milik penjual bensin eceran memadati SPBU Tamanwinangun Kebumen, kemarin. Mereka mengantre sejak pagi untuk mendapatkan premium lebih besar dari jumlah biasanya. Kondisi itu merupakan salah satu dampak dari rencana kenaikan harga BBM.

Koordinator Lapangan SPBU 44.543.09 Jl. Lingkar Selatan, Taman Winangun Kebumen, Slamet mengatakan, antrean itu terjadi sejak pagi sampai sore hari. Pada Minggu (16/6) dan Senin (17/6) lalu memang sudah terjadi lonjakan pembeli, tetapi masih relatif normal.

"Hari ini, antrean berambah banyak. Ini menjadi kebiasaan saat harga BBM akan naik. Mereka berharap keuntungan akan semakin besar saat harga BBM naik, sementara harga kulakan masih sama,"katanya. Selasa (18/6).

28.000 liter

Dia menjelaskan, SPBU Tamanwinangun biasanya menghabiskan sebanyak 25.000-26.000 liter per hari.Dengan kondisi itu SPBU tersebut diprediksi akan menghabiskan sekitar 28.000 liter.Pihaknya akan terus memantau ketersediaan stok premium dalam ketersediaan stok premium dalam setiap jam. Jika stok masih banyak maka pembeli menggunakan jerigen akan dilayani, begitu juga sebaliknya. "Mungkin hari ini jumlah pengeluaran SPBU akan naik 2.000 liter. Kami tetap mengutamakan kendaraan. Kami juga hanya melayani pembeli dari pedagang eceran yang memiliki surat rekomendasi," terang dia.

Salah satu pedagang BBM eceran yang mengantre di SPBU Tamanwinangun, Supardi (34) mengatakan, langkah membeli BBM skala lebih besar dari biasanya itu ditempuh untuk mendapat keuntungan banyak. Momentum itu diharapkan menjadi ladang rezeki bagi pedagang eceran.

"Biasanya saya hanya membeli 20 liter, tetapi kini saya membeli dalam jumlah banyak untuk persediaan. Harapanya, keuntungan kedepan lebih besar," ucapnya.

Terkait rencana pemerintah menaikkan harga BBM dia mengatakan, rencana itu sangat merugikan masyarakat. Sebab, kenaikan BBM itu akan diiringi dengan naiknya harga kebutuhan pokok. Hal itu menyebabkan minat beli masyarakat menjadi lebih rendah.

"Sekarang saja harga-harga sudah mulai naik. Saya berharap rencana itu dikaji ulang," keluhnya. (K42-78)

sumber suaramerdeka