Perajin Peci di Kebumen Lebih Mandiri

PARA perajin peci di Desa Bandung, Kabupaten Kebumen sudah lebih mandiri ketimbang awal tahun 1990-an. Bahkan tak lagi bersembunyi di balik bayang- bayang kebesaran nama Gresik sebagai sentra peci terbesar di Indonesia.

"Di awal usaha peci eksis di sini, kami pernah minder mencantumkan nama Kebumen dalam label produk kami. Dulu banyak perajin yang rela menggunakan nama Gresik di kemasan produk hanya agar laku di pasaran," jelas M Nur (50), perajin peci Desa Bandung, di rumahnya, Senin (27/05/2013).

Secara terpisah, perajin peci lain, KH Yusuf Zein mengatakan kondisi tersebut telah terkubur dalam seiring besarnya kepercayaan pasar  terhadap peci buatan desa ini. Nama peci Desa Bandungkini telah berkibar luas di
berbagai daerah Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera.

"Di Gresik peci diproduksi secara pabrikan dalam skala yang besar. Sedangkan di sini hanya industri rumahan. Namun kini kami sudah  percaya diri menggunakan nama daerah sendiri dalam kemasan produk," jelas KH Yusuf.

Di Desa Bandung kini ada 40 perajin peci dengan ratusan tenaga kerja, di antaranya para santri Pondok Pesantren Nurul Hidayah Desa Bandung. Selain ketekunan mengejar target kuantitas, kreatifitas menelurkan aneka desain baru menurut KH Yusuf merupakan kunci keberhasilan perajin peci desa ini untuk lepas dari bayang-bayang nama Gresik dan modal bertarung bertarung dalam kancah persaingan merebut respon pasar. (Dwi)

sumber KR