Berkas UN Tak Lengkap, Siswa SLB Tuna Netra Panik

KEBUMEN - Ujian nasional (UN) SMP Luar biasa (SMPLB) siswa tunatera SLB Putra Manunggal  Gombong   Kabupaten Kebumen, Senin (22/4), diwarnai kepanikan karena paket berkas ujian, tak lengkap. Di dalam paket hanya ada naskah soal pelajaran Bahasa Indonesia berhuruf braille, sedangkan soal berhuruf awas/huruf latinnya tak ada. Paket juga tak dilengkapi lembar jawaban komputer (ljk), berita acara dan fakta integritas.

" Ketiadaan ljk, berita acara dan fakta integritas bisa diatasi dengan memfotokopi  dari sekolah lain di Gombong. Namun, naskah soal berhuruf awas tak ada di sekolah lain, karena di Kebumen hanya sekolah kami yang tahun ini memiliki siswa tuna netra yang ikut UN SMP," ungkap Kepala SLB Putra Manunggal Gombong, Suwati SPd, di ruang kerjanya.

Ketaklengkapan berkas itu baru diketahui ketika ujian yang diikuti seorang peserta,  Akhmad Faizun (15), dimulai pukul 07.30. Kepanikan lantas menyita sebagian jatah waktu yang seharusnya untuk mengerjakan soal. Padahal, soal sebanyak 50 nomor itu harus dikerjakan  dalam waktu 2 jam atau sama dengan waktu untuk siswa bukan tuna netra. Terlihat Akhmad sangat kesulitan saat berusaha membaca semua soal dengan cepat dan terancam tak bisa
menjawab semua soal.

" Kami kemudian minta tambahan waktu ke Dinas Pendidikan  Pemuda dan Olahraga Kebumen, tapi tak disetujui," ujar Suwati.

Dijelaskan, seorang tuna netra meskipun ia lancar membaca braille, kecepatannya membaca braille masih dibawah kecepatan orang bukan tuna netra yang membaca huruf latin. Dalam aturannya, ujian bagi siswa tuna netra harus didampingi pengawas yang memegang dan membacakan soal berhuruf latin, fungsinya untuk membantu siswa agar cepat memahami soal.

" Kedua pengawas yang tak bisa membaca huruf braille  itu akhirnya tak bisa membantu  Akhmad , sedangkan satu-satunya guru yang bisa membaca braille saat ini sedang penataran di Surabaya. Jadi kami pun pasrah dengan kondisi yang memprihatinkan ini," ujar Suwati.(Dwi)(KRjogja.com)

169745.jpg