Bank Jateng, Pilar Ekonomi Bersih Kebumen
KEBUMEN – Siapa sangka, di tengah tantangan ekonomi, Bank Jateng Cabang Kebumen justru menunjukkan kinerja gemilang dengan mencatatkan laba bersih mencapai Rp 35,145 miliar per Juni 2025. Angka ini menegaskan peran penting Bank Jateng dalam menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Kebumen.
Adapun capaian tadi disampaikan Pemimpin Bank Jateng Cabang Kebumen, Slamet Wintolo, kepada Bupati Lilis Nuryani dalam acara Pembinaan Karyawan dan Karyawati Bank Jateng Kebumen, Jumat 4 Juli 2025.
Selain laba yang melonjak, Bank Jateng Cabang Kebumen juga mencatatkan total kredit sebesar Rp 1,5 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 1,4 triliun, dan total aset mencapai Rp 1,9 triliun.
Hadir pula dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Edi Rianto, Wakil Pemimpin Bank Jateng Cabang Kebumen Bayu Priyo Sulistyo, serta para pemimpin cabang pembantu dari Prembun, Kutowinangun, Karanganyar, Gombong, dan Ayah, beserta seluruh jajaran karyawan dan karyawati Bank Jateng.
Slamet Wintolo mengungkapkan kebanggaannya atas kehadiran Bupati Lilis Nuryani, yang juga merupakan salah satu pemegang saham di Bank Jateng.
"Kehadiran Bupati, Ibu Lilis merupakan suatu kebanggaan bagi kami dalam rangka meningkatkan kinerja, baik dari sisi integritas, administrasi, maupun standar operasional prosedur. Ini sejalan dengan surat edaran Bupati," ujar Slamet.
Ia berharap kehadiran ini dapat memotivasi seluruh jajaran untuk terus berkontribusi dalam membangun perekonomian daerah yang kuat dan stabil.
Lebih lanjut, Slamet Wintolo berharap Bank Jateng dapat terus memberikan kontribusi positif bagi pendapatan daerah dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau dividen.
"Dengan dukungan penuh dari Bupati, kami akan meningkatkan pengelolaan keuangan yang baik dengan mengarah pada transaksi nontunai (cashless transaction)," tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa penggunaan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) telah berjalan, begitu pula dengan penerimaan PAD dari sektor restoran dan retribusi.
Pemerintah Kabupaten Kebumen sendiri telah mengambil langkah maju dalam pengelolaan keuangan daerah dengan menerapkan kebijakan penggunaan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2022.
Inovasi ini diharapkan dapat meminimalkan penggunaan uang tunai dalam transaksi keuangan daerah, sekaligus meningkatkan keamanan dan transparansi.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Lilis Nuryani, yang telah menjadi nasabah setia Bank Jateng selama 30 tahun, berharap Bank Jateng dapat terus menjadi pelopor layanan keuangan yang prima dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk para pelaku UMKM dan masyarakat desa.
Bupati juga secara terbuka menyampaikan salah satu tantangan utama di Kebumen, yakni angka kemiskinan.
"Tanpa ditutupi, saat ini Kebumen masih menjadi kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah," ungkapnya.
Namun, Bupati memandang hal ini bukan sebagai aib, melainkan sebagai tanggung jawab bersama.
"Pemerintah daerah tentu tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh kolaborasi dan dukungan dari seluruh pihak, termasuk Bank Jateng, untuk mendorong akselerasi ekonomi masyarakat, mendorong pembiayaan yang inklusif, serta memperluas akses keuangan yang produktif dan berkeadilan," tegasnya.
Maka dari itu, Bupati mengajak seluruh jajaran Bank Jateng untuk mengambil bagian lebih besar dalam agenda pengentasan kemiskinan ini.
"Mari bersama-sama kita bantu masyarakat keluar dari jerat kemiskinan, bukan hanya lewat program CSR, tapi juga lewat pendekatan-pendekatan yang memberdayakan: edukasi keuangan, inklusi pembiayaan UMKM, pendampingan digitalisasi, dan lain-lain," ajak Bupati.
"Saya percaya, dengan semangat kolaborasi dan kepedulian, tidak ada yang mustahil. Kita bisa menjadikan Kebumen sebagai rumah yang sejahtera bagi semua," tambahnya.
Bupati Lilis Nuryani berharap momentum pembinaan ini tidak hanya menjadi ajang penguatan internal, tetapi juga menjadi langkah awal untuk bekerja lebih baik, melayani lebih tulus, dan berkontribusi lebih luas bagi kemajuan Kebumen.