Di depan Kepala Sekolah, Bupati Kebumen Ingatkan Tak Boleh Ada Pungutan Siswa

KEBUMENKAB.GO.ID - Bupati Arif Sugiyanto kembali mengingatkan kepada pihak sekolah negeri yang berada di bawah naungan Pemkab Kebumen, agar tidak melakukan pungutan terhadap siswanya di luar ketentuan. Sebab, kebutuhan sekolah dan guru sudah dicover oleh negara.


Hal itu disampaikan Bupati saat menggelar silaturahmi dan halal bihalal bersama 1.200 tenaga pengajar terdiri dari kepala sekolah, guru, serta para staf pengajar sekolah baik negeri dan swasta yang ada di Kebumen. Acara tersebut berlangung di halaman gedung Setda, Rabu (11/5).


"Saya pesan jangan ambil serupiahpun uang dari para siswa atau wali murid untuk kepentingan sekolah, karena semua sudah dicukupi oleh negara. Ibarat kita makan tahu tempe, jika adanya itu, ya harus kita terima jangan mencari tambahan lain untuk bisa makan daging dengan menarik yang bukan haknya," ujar Bupati.


Menurut Bupati, mungkin ada pihak sekolah negeri yang masih mengambil pungutan atau iuran untuk mendukung proses pembelajaran. Seperti uang gedung, perlengkapan sekolah dll. Meski niatnya bagus untuk kemajuan sekolah. Tapi jika aturannya salah, tetap tidak dibenarkan.


"Niat baik kalau pelaksanaannya tidak sesuai ketentuan, maka akan menjadi tidak baik. Jadi misal jangan karena kita lagi semangat ibadah, shalat subuhnya ditambah 4 rakaat. Niatnya bagus, tapi kalau salah aturan tetap salah. Lebih baik maksimalkan anggaran yang sudah ada, jangan cari-cari yang lain," jelas Bupati.


Semua oprasional dan fasilitas sekolah termasuk gaji guru sudah ditanggung oleh dana Biaya Operasional Sekolah (BOS), jika masih ditemukan pungutan oleh pihak sekolah atau guru, Bupati minta masyarakat agar segera lapor ke pemerintah atau aplikasi Lapor Cepat Bupati agar ditindaklanjuti.


"Sekolah negeri sekarang sudah gratis, tidak boleh ada tarikan. Lalu bagaimana kalau masih ada kekurangan anggaran Pak Bupati? Tinggal komunikasikan dengan pemerintah Dinas Pendidikan, nanti Bupati yang memikirkan," jelasnya.


Tidak hanya itu, Bupati juga meminta kepada guru dan kepala sekolah negeri agar lebih kreatif dalam mengembangkan sistem pembelajaran di sekolah. Sebab, saat ini banyak sekolah negeri yang secara kualitas dan kuantitas kalah dengan sekolah-sekolah swasta. 


"Ini yang harus dipikirkan oleh para guru dan kepala sekolah bagaimana bisa meningkatkan kualitas pendidiknya agar tidak kalah dengan sekolah swasta. Sepertihalnya adanya sekolah-sekolah SDIT, yang saat ini justru lebih banyak diminati oleh masyarakat," terang Bupati.


Bupati yakin, jika diseriusi para guru dan kepala sekolah ini juga bisa menjadikan sekolah negeri sebagai tempat favorit bagi para siswa. Pihaknya juga akan merencang berdirinya boarding school negeri, agar tidak kalah menarik dengan sekolah-sekolah swasta.


"Kuncinya apa? Para guru tidak boleh kerja monoton. Insya Allah kita juga kembangkan boarding school negeri di Kebumen. Kita punya banyak SDM guru yang unggul, saya yakin bisa dilakukan," tandas Bupati.


Jika ada guru dan kepala sekolah yang berprestasi, Bupati menegaskan pihaknya  tidak segan untuk menaikan gaji tunjangan kepada mereka. Bupati sendiri sudah menaikan anggaran untuk pendidikan dari yang harusnya 20 persen, saat ini menjadi 38 persen.  (al/dp)