Meski Sudah Surut, Bupati Arif Sugiyanto Minta Penanganan Banjir Tidak Berhenti
KEBUMENKAB.GO.ID - Meski sejumlah tempat banjir sudah mulai surut, Bupati Arif Sugiyanto meminta agar penanganan banjir tidak boleh berhenti. Pemerintah bersama para relawan harus tetap bergerak membantu masyarakat terdampak.
"Banjir di sebagian tempat memang beberapa sudah surut, dan warga sudah banyak yang kembali ke rumah, tetapi penanganan bajir tidak boleh berhenti," ujar Bupati saat meninjau posko penanganan banjir di Desa Pringtutul, Kecamatan Rowokele, Selasa pagi (22/3).
Masyarakat kata Bupati, masih disibukan kegiatan pembersihan rumah. Banyak masyarakat belum bisa bekerja. Karena itu, kebutuhan pokok masyarakat harus bisa disuplay pemerintah sampai ke rumah-rumah, dibantu para relawan.
"Sekarang ini sebagian sudah masuk tahap recovery. Jadi meski warga sudah ada yang kembali ke rumah, mereka masih sibuk untuk pembersihan sisa-sisa banjir. Kebutuhan makanan harus kita suplay, kita kirim ke mereka," terang Bupati.
Termasuk untuk pengecekan kesehatan masyarakat. Sebab, masih terdapat genangan di sekitar rumah warga yang bisa jadi sarang nyamuk yang bisa menimbulkan penyakit DBD atau penyakit gatal-gatal dan Infeksi saluran pernapasan atas (Ispa).
"Kesehatan masyarakat harus dicek secara berkala, mereka mudah terkena gatal-gatal, ispa dan juga DBD karena banyak genangan air yang menjadi sarang nyamuk. Ini juga harus menjadi perhatian bersama, Dinkes bersama jajaran terkait dibantu Puskesmas untuk mensuplay obat-obatan, dan terus mengecek kondisi kesehatan warga," jelas Bupati.
Bupati juga meminta kepada semua yang terlibat dalam penanganan banjir ini untuk membuat perencanaan penanganan bencana. Seperti langkah-langkah yang sudah dilakukan dan apa yang akan dilakukan.
"Data-data penanganan banjir harus terpampang di Posko sebagai pusat koordinasi dan komunikasi," tutur Bupati.
Data-data ini kata Bupati, diperlukan sebagai bahan informasi untuk disampaikan ke BNPB. Misalnya terkait jembatan rusak, tanggul jebol karena banjir agar bisa segera diperbaiki.
Diketahui banjir di Kebumen sudah masuk hari ke 7. Banjir memang sudah tidak separah di hari pertama, Selasa (15/3) dimana jalan-jalan banyak terendam banjir. Namun, disejumlah perkampungan banjir masih dirasakan masyarakat dengan ketinggian 50 Cm.
Setidaknya banjir di Kebumen juga telah menerjang 22 kecamatan dan 120 desa. Hujan deras juga menyebabkan longsor di 69 desa di 13 kecamatan. Hujan juga menyebabkan tiga jembatan rusak tidak bisa terpakai, yakni Jembatan Wetonkulon, Puring, Jembatan Tebu, Candirenggo, dan Jembatan Sukomulyo, Rowokele.
Berdasarkan data BPBD Kebumen, jumlah pengungsi di Kebumen saat ink total ada 1808 orang. Pengungsi semua ada di Kecamatan Ayah, yang menjadi wilayah paling parah terdampak. Para pengungsi ini ada 25 titik yang tersebar di Desa Candirenggo, Bulurejo, Kedungweru, Demangsari dan Mangunweni. (al/dp)