Serap Aspirasi, Bupati Dengar Belbagai Keluhan dari Pedagang Pasar

KEBUMENKAB.GO ID - Bupati Arif Sugiyanto didampingi istrinya Ketua TP PKK Iin Windarti dan sejumlah pimpinan OPD menggelar pertemuan dengan para pedagang Pasar Tumenggungan dan Pasar Petanahan. Dalam rangkaian acara Mubeng Kebumen ke 7 itu sekaligus juga dalam rangka momentum evaluasi 1 tahun pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Kebumen. 


Pertemuan antara Bupati dengan pedagang pasar, Rabu (2/3) itu berlangsung meriah dan penuh keakraban. Hal ini pun dijadikan sarana komunikasi yang efektif bagi para pedagang kepada pemerintah terkait belbagai persoalan yang dirasakan pedagang serta harapannya ke depan.


Bupati menyampaikan, banyak pedagang yang menyampaikan unek-uneknya ke pemerintah. Salah satunya sepinya pembeli di pasar Tumenggungan. Meski berada di pusat kota, pasar rakyat ini terjadi masih sepi dari pembeli. Terutama selain penjual bahan makanan pokok.


"Dalam rangka satu tahun pemerintahan, kita datang ke pasar ngobrol santai dengan para pedagang. Kita ingin tahu betul apa yang dirasakan oleh pedagang pasar. Karena kita tahu pusat ekonomi kerakyatan itu ada di pasar. Dan tadi pedagang menyampaikan sekarang pasarnya sepi. Penataannya belum maksimal, ada yang bocor, kepanasan, masih banyak yang kotor dll," ujar Bupati.


Tentu Bupati dengan sigap berupaya memberikan solusi agar persoalan-persoalan yang dirasakan pedagang bisa terselesaikan.

"Agar tidak sepi saya minta dinas untuk melakukan penataan agar bagaimana pasar terlihat rapih, bersih, dan nyaman," tuturnya.


Menurut Bupati, ketika nyaman orang pasti akan tertarik datang ke pasar.

" Mungkin nanti bisa dipisahkan area khusus perhisan, fashion, dan juga sembako, terpisah. Kita buat bagaimana Pasar Tumenggungan tertata rapih," tambahnya. 


Kemudian untuk Pasar Tumenggungan kata Bupati, juga akan dibuatkan lift. 

"Kita ingin pasar ini konsepnya lebih modern. Jadi kita akan bangun lift di sini. Tujuannya apa, memudahkan para pengunjung yang sudah lansia, atau yang pakai kursi roda bisa dengan mudah ke atas. Biar yang di atas juga tidak sepi pengunjung karena aksesnya mudah," jelas Bupati.


Tidak hanya itu, untuk mendukung pasar rakyat, pemerintah melalui Perda juga tengah mengatur pendirian pasar modern, baik swalayan atau minimarket agar letaknya tidak berdekatan dengan pasar rakyat.

"Ini juga salah satu tujuannya agar pasar tradisional tidak lagi sepi. Perdanya masih dibahas pemerintah dengan DPR," terangnya.


Bupati memastikan pungutan liar (Pungli) di pasar sudah tidak ada lagi. Lampu penerangan juga sudah ditambah lebih terang.

 "Sisanya yang bocor-bocor saya minta segara ditambal, sama penambahan kipas angin biar pedagang tidak terlalu merasakan kepanasan," terang Bupati.


Bukan itu saja, dalam kesempatan itu, Bupati juga dicurhati soal penyaluran bansos sembako dalam bentuk uang tunai yang tidak tepat sasaran. Banyak laporan dari pedagang tentang perangkat desa justru mendapat bantuan. Pedagang mengusulkan agar penerima bansos agar diarahkan belanja ke pasar.


"Bansos sembako BPNT itu program pusat, memang di lapangan masih ditemukan yang tidak tepat sasaran. Pembenahan data itu juga terus kita lakukan pelalui Dinsos. Kita pun sudah mengarahkan agar Bansos BPNT yang disalurkan melalui PT Pos agar diberikan di pasar-pasar, tujuannya setelah mereka menerima uang bisa langsung belanja di pasar. Jadi pasarnya ramai, yang beli tidak sepi," terangnya.


Persoalan yang sama juga hampir mirip disampaikan oleh pedagang Pasar Petanahan. Mereka ada yang mengeluhkan kelangkaan minyak, dan mahalnya kedelai. Bupati lagi-lagi menyampaikan sudah melakukan operasi pasar sebanyak 3 kali, dan terus mengupayakan dari pusat agar dikirim ke Kebumen.


Dalam kesempatan itu, Bupati turut membagikan minyak goreng gratis kepada pedagang yang bertanya dan memberikan banyak doorprize atau hadiah. Acara Mubeng Kebumen di dua pasar tersebut juga membuka layanan vaksin gratis, perizinan usaha gratis, dan pembuatan e-KTP gratis dari Dupcapil untuk warga. (al/dp)