Sempat Terjadi Kericuhan, Masyarakat Gombong Deklarasikan Perdamaian
KEBUMENKAB.GO.ID - Sejumlah elemen masyarakat di Kecamatan Gombong, Kebumen menandatangani Deklarasi Bersama Rukun dan Damai Menuju Gombong Lebih Maju, Aman, dan Sejahtera, yang berlangsung di Pendopo Kecamatan Gombong, Jumat malam, (1/10/2021).
Deklarasi Gombong Damai ini, sebagai respons masyarakat yang menginginkan situasi Gombong dan Kebumen secara keseluruhan aman dan damai. Hal ini menyusul sempat terjadinya gesekan antar oknum ormas, yakni GMBI, Pemuda Pancasila, dan juga PSHT.
Deklarasi Gombong Damai juga turut dihadiri oleh Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama dengan Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama serta para tokoh masyarakat. Mereka turut menandatangani deklarasi damai.
Bupati menyampaikan apresiasi atas itikad masyarakat yang berkomitmen menciptakan situasi yang aman dan damai.
"Keberagaman di Gombong, di wilayah Kebumen harusnya menjadi kemajuan bagi suatu masalah, bukan malah menjadi alasan untuk bermusuhan," ujar Bupati Arif.
Terlebih, Gombong merupakan salah satu kota kecamatan dengan perekonomian paling maju di Kebumen. Hal tersebut tentunya membuktikan masyarakat Gombong sangat guyub rukun dalam membangun Gombong.
"Oleh karena itu jangan ciderai apa yang tadi telah menjadi harapan masyarakat Gombong itu sendiri, ayo kita buktikan bahwa Gombong tempat yang aman dan perekonomian akan maju," tuturnya.
Sementara itu Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama mengatakan, kondusifitas wilayah adalah komponen penting dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini. Untuk itu, Deklarasi Damai menjadi harapan besar, bahwa kehidupan bisa semakin membaik.
"Kita tidak ingin hanya jargon semata, tapi besoknya kembali terjadi konflik tapi yang kita mau adalah malam ini adalah deklarasi yang masuk ke sanubari, sehingga pola pikir kita, tindakan kita mampu mewujudkan kondusifitas yang nyata," ujarnya.
Di tempat yang sama, Camat Gombong Susilo usai Deklarasi Damai menegaskan, bahwa saat ini Kecamatan Gombong telah damai, hanya saja di sosial media seolah situasinya masih dibesar-besarkan, Gombong mencekam dan tidak aman.
"Deklarasi ini adalah bukti bahwa kita bisa rukun, kita bisa damai membawa Gombong menuju yang lebih baik," terangnya.
Sementara itu, terkait ketidakhadiran ormas yang bertikai dalam deklarasi tersebut, pihaknya mengatakan belum menerima alasan yang jelas dari keduanya. Akan tetapi menurutnya, dengan adanya gerakan seperti ini, yang diinisiatif oleh masyarakat sendiri tentunya akan menjadi tekanan psikis bagi mereka yang pada waktu lalu membuat keonaran.
Susilo menambahkan, pemerintah akan terus berupaya menciptakan situasi ketertiban masyarakat. Dengan pendekatan oleh semua pihak, baik dari pemerintah elemen masyarakat, dan ulama.
"Kita akan mengadakan acara sejenis ini untuk ke depan ya mungkin tidak cukup hanya sekali ini," ucapnya. (Rilis Kominfo)