Terbaru : Sholat Idul Fitri di Alun-Alun, Ditiadakan
KEBUMENKAB.GO.ID - Setelah sebelumnya pemkab memperbolehkan pelaksanaan ibadah Sholat Idul Fitri selain di Masjid juga bisa dilaksanakan di lapangan atau alun-alun, aturan yang baru yang disepakati, pemkab hanya memperbolehkan pelaksanaan Sholat Idul Fitri di Masjid. Sedangkan pelaksanaan Sholat Ied di alun-alun, baik di alun-alun Kebumen, Karanganyar dan Gombong, ditiadakan.
Keputusan ini diambil dalam Rapat Koordinasi yang dipimpin Asisten 2 Nugroho Tri Waluyo didampingi Kasatlantas Polres Kebumen dan perwakilan dari Kodim 0709 serta dihadiri perwakilan OPD dan Camat Kebumen, Karanganyar serta Gombong, Senin (10/05) di Ruang Rapat Setda.
Dalam wawancara bersama Bupati Arif Sugiyanto usai Sholat Tarawih di Masjid Miftahul Huda Desa Poncowarno Kecamatan Poncowarno, Senin (10/5) malam juga disampaikan, Pemkab hanya mengizinkan Sholat Idul Fitri di Masjid untuk zona hijau dan zona kuning.
" Pemkab mengizinkan Sholat Idul Fitri untuk zona hijau dan zona kuning. Kita punya satgas kabupaten, kecamatan hingga satgas desa. Ada satu kecamatan menunjukan kinerja terbaik, hingga di kecamatan tersebut ada desa yang dilarang melaksanakan shalat jamaah karena di desa tersebut masih zona merah. Potensi kerawanan tersebut langsung dikoordinasikan dengan forkompincam, alim ulama dan tokoh masyarakat," jelas Bupati Arif Sugiyanto
Arif juga menjelaskan, untuk pelaksanaan Sholat Ied, diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan. Termasuk himbauan pada Ta'mir Masjid untuk memperpendek khotbah dan tidak ada aktivitas bersalam-salaman/ halal bihalal.
" Sholat Ied prokes harus dilaksanakan dengan baik, tidak boleh berdesak-desakan, kalau tidak muat harus di luar. Ta'mir masjid harus menerapkan prokes, ketika masyarakat hadir tidak pakai masker diminta kembali. Kemudian kami meminta pada Ta'mir Masjid untuk khotbah untuk dipersingkat waktunya, selesai tidak ada salam-salaman atau halal bihalal. Ini cukup rawan, karena akan terjadi penumpukan atau antrian pada saat akan bersalam-salaman. Kita menjaga jangan sampai ada salah satu yang terpapar, OTG, yang lain tidak tahu, maka akan terjadi cluster Idul Fitri," ujarnya
Arif Sugiyanto juga menyampaikan keprihatinannya karena ada salah satu dari pemudik yang dinyatakan reaktif dan saat ini tengah menjalani karantina.
" Jumlah masyarakat yang Kabupaten Kebumen ada 6 ribu lebih yang kembali dari mudik. Kemarin ditemukan ada 1 yang reaktif ini menjadi suatu keprihatinan, dan saat ini dikarantina," jelasnya
Bupati juga menyampaikan kekhawatirannya jika sampai ada yang lolos padahal ia positif dan berada di kerumunan. Namun, menurutnya Pemkab bersama pihak terkait akan berusaha semaksima mungkin untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Mulai dari penerapan prokes secara lebih ketat, hingga akan dilakukannya penyemprotan/sterilisasi Alun-alun Kebumen. Karena meski pemkab hanya memperbolehkan pelaksanaan Solat Ied di Masjid, namun antisipasi tetap dilakukan.
" Insya Allah Polres Kodim dan Pemkab akan melaksanakan penyemprotan di sekitar Alun-alun. Karena diperkirakan alun-alun akan dijadikan tempat Sholat Idul Fitri ketika Masjid Kauman tidak muat akan melebar sampai ke alun-alun. Secara spesifik Sholat Ied di Kauman dan Alun-alun tidak ada. Tapi kita mengantisipasi apabila di Masjid Kauman tidak muat," tegas Bupati
Sementara itu, terkait pengelolan zakat, Bupati juga menyampaikan bahwa untuk pengumpulan hingga pendistribusian telah diatur sedemikian rupa untuk menghindari kerumunan dan bisa sampai ke tangan penerima.
" Untuk zakat Kades sudah melaporkan, akan dibagi lima bagian dan langsung ditasharufkan. Intinya menghindari kerumunan," pungkasnya. (dp)