Penggunaan Air Bersih Masih Rendah, Perumda Air Minum Kebumen Diminta Tingkatkan Pelayanan
KEBUMENKAB.GO.ID - Pembangunan penyediaan air bersih di Provinsi Jawa Tengah memiliki kapasitas yang cukup besar, yakni sekitar 300 liter per detik. Namun untuk serapannya sendiri baru berkisar 60 liter per detik. Untuk itu diperlukannya sosialisasi secara lebih ke masyarakat akan pentingnya penggunaan air bersih.
Hal itu disampaikan Bupati Arif Sugiyanto, usai mengikuti Paparan Tim SPAM REGIONAL KEBUREJO terkait Pengarahan Optimalisasi Aset Negara Kepada Pimpinan Daerah, di Semarang, Rabu (21/4).
Hadir pada kesempatan itu, Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Djoko Suprapto, Dewan Pengawas PDAB Jateng FX Sugiyanto, Direktur Perumda Air Minum/PDAM Tirta Bumi Sentosa Kebumen Zein Musta'in, Kepala Dinas Perkim LH Kebumen Edi Riyanto dan Kepala Dispermades Frans Haidar.
Bupati mengatakan, penggunaan air bersih di Kabupaten Kebumen terbilang masih cukup rendah. Padahal air bersih sangat penting terutama bagi kesehatan. Ini perlunya Perumda Air Minum Kebumen untuk lebih gencar memberikan pemahaman ke masyarakat agar mereka mengerti, memahami dan menggunakan air bersih.
‘’Ini penting, Perumda Air Minum/PDAM Kebumen Harus bisa mengetahui bagaimana caranya agar masyarakat bisa peduli dengan penggunaan air bersih,’’ujar Bupati.
Seperti diketahui, Perumda Air Minum Tirta Bumi Sentosa sebagai BUMD milik Pemkab Kebumen terus berupaya meningkatkan cakupan layanan dengan memberikan promo dan diskon pada awal Ramdhan 1442 H. Untuk pemasangan Sambungan Rumah PDAM dari Rp 1.750.00 menjadi Rp 995.500 (43%) dan bagi masyarakat yang tidak mampu dapat diangsur sampai 4 kali dengan ketentuan berada di jaringan pelayanan.
Perumda Air Minum Kebumen juga melakukan inovasi. Salah satunya di tahun 2020 telah meluncurkan Program Aplikasi PETAKU (PDAM Tetap Miliku). Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan akses data seluruh pelanggan.
Aplikasi tersebut digunakan untuk mengetahui secara cepat data pelanggan dengan menggunakan peta digital. Program PETAKU merupakan karya sendiri itu dibuat guna memudahkan PDAM, khususnya para pembaca meter dan bagian pemeliharaan jaringan atau penagihan.
Program PETAKU merupakan inovasi ke-4 setelah program sebelumnya sukses dilaksanakan. Seperti “Mbakyu Sarinem” atau Mbayar Banyu Sakdurunge Tanggal Enem, yang bertujuan agar pelanggan PDAM membayar air tepat waktu.
Kemudian program yang berwawasan lingkungan “BMW-T.21”, kependekan dari Banyu Mancur Wite Tukul. Program tersebut bertujuan melestarikan lingkungan, utamanya menjaga sumber air. Dengan program itu setiap pelanggan baru PDAM wajib menanam atau menyumbangkan dua pohon setinggi 1 meter.
Program berikutnya adalah “Bang Kumis” kependekan dari Bangun Komunikasi SMS Praktis. Program yang dibuat untuk mengoptimalkan komunikasi antara PDAM dengan para pelangan melalaui sms gateway.
Berdasarkan data yang ada di triwulan I akhir Maret 2021, jumlah pelanggan PDAM Kebumen sebanyak 32.681 sambungan rumah. Sedangkan kontribusi terhadap PAD pada 2019 sebesar Rp 1,6 milyar dan PAD 2020 naik menjadi Rp 1,85 milyar yang akan disetor di pertengahan tahun 2021 ini.(kom/dp)