Gelar Tasyakuran, Bupati Kebumen Beberkan Program 100 Hari Kerja Pertama
KEBUMENKAB.GO.ID - Sebagai bentuk rasa syukur atas dilantiknya menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto dan Ristawati Purwaningsih menggelar tasyakuran bersama Keluarga Sedulur Hasto Kebumen. Kegiatan dilakukan secara sederhana dan bertahap, mengingat masih dalam situasi pandemi covid 19.
Tasyakuran berlangsung penuh hidmat di Pendopo Bupati Kebumen, Sabtu (27/02) dan dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Turut hadir Sekda Kabupaten Kebumen Ahmad Ujang Sugiono serta Satuan Brimob Kabupaten Purworejo dan mengundang pejabat OPD, Camat, Guru serta tokoh agama dan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Arif Sugiyanto mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah turut berpastisipasi mensukseskan Pilkada 2020 lalu. Menurutnya, tanpa dukungan masyarakat tidak akan terwujud Pemilukada yang aman lancar dan kondusif.
‘’Atas nama pribadi dan pemerintah saya ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh masyarakat yang turut berpartisipasi mensukseskan Pilkada sehingga bisa terpilih Bupati dan Wakil Bupati,’’ ucap Bupati.
Lebih lanjut Bupati juga menyampaikan mengenai program 100 hari pertama, yang mana akan difokuskan untuk pembenahan infrastruktur dan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Dirinya menilai jalan merupakan akses perekonomian warga masyarakat, sehingga dengan pembenahan tersebut dapat mempercepat pemulihan perekonomian pasca pandemi.
Disisi lain Bupati melihat Kebumen memiliki potensi pertanian yang berbasis agribisnis padi. Namun mayoritas hasil berasnya masih kurang baik. Untuk itu pihaknya telah menyiapkan Rice Milling Unit (RMU) yang terletak di Desa Kaliputih Kecamatan Kutowinangun.
Rencananya penggilangan padi itu akan mulai beroperasi setelah 100 hari kerja Bupati. Dengan harapan dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi produksi beras para petani. Sedangkan untuk launchingnya Arif berharap bisa dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
‘’Saya melihat Kebumen merupakan daerah agraria dengan basis agrobisnis padi, dimana setiap tahunnya Kebumen surplus beras. Namun sayang, beras yang dihasilkan masih pecah dan banyak yang hancur. Ini karna dari mulai proses pengelolaan gabah hingga menjadi beras di tingkat petani masih kurang maksimal. Nah dengan adanya RMU ini bisa menjadi pengelolaan beras terpadu yang berskala nasional,’’ ujarnya.
Kemudian Arif juga akan meluncurkan program Kartu Kebumen Sejahtera, dimana kartu ini masyarakat yang belum sejahtera akan memperoleh kesejahteraan dengan baik. Termasuk masyarakat yang mana belum memiliki e-KTP nantinya akan segera dibuatkan.
‘’Kartu ini akan segera kita luncurkan dan kita data semua mana yang berhak mendapatkannya. Dari situ bisa dilihat mana saja masyarakat yang belum memiliki e-KTP akan segera kita buatkan,’’ imbuh Bupati.
Terkait potensi di pesisir selatan Kebumen, Arif menjelaskan bahwa Kebumen memiliki 75 km bentangan laut. Untuk itu kedepan yang akan dilakukan adalah bagaimana supaya penghasilan kaluatan ini lebih maksimal. Salah satunya melalui budidaya tambak udang.
Arif mengaku sudah pernah melakukan studi banding ke tambak udang di Desa Linau, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Disana, Tambak udang mampu menghasilkan udang vaname 40 Ton dalam setiap hektarnya. Sedangkan di Kabumen, menurut Arif masih jauh dari yang diharapkan. Yakni rata rata dalam satu hektarnya hanya bisa menghasilkan 8 sampai 9 ton setiap kali masa panen. Padahal, jika dikelola dengan tehknik dan tata cara yang benar, pastinya dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal.
‘’Belum lama ini saya sudah pernah berkunjung ke Tambak Udang di Bengkulu. Saya melihat sendiri proses perawatanya dilakukan cukup professional dan hasilnya cukup luar biasa.Tentunya jika ini diterapkan di Kebumen pasti akan mendongkrak perekonomian masyarakat,’’ pungkasnya.(*)