Tetap Beraktivitas di Tengah Pandemi COVID-19, Disporawisata Gelar Rapat Sambil Berjemur

KEBUMENKAB.GO.ID - Sejak Pemerintah Kabupaten Kebumen mengambil beberapa langkah di tengah pandemi COVID-19, seperti memberlakukan WFH (Work From Home) atau bekerja dari rumah, secara otomatis sebagian ASN melakukan pekerjaannya dari kediaman masing-masing. Yakni mulai Kamis 26 Maret 2020 hingga Sabtu 28 Maret 2020. Kebijakan mengenai hal ini bisa berubah, artinya bisa diperpanjang jika situasi mengharuskan pemkab mengambil langkah itu.

Sementara ASN lain bisa melakukan WFH, sebagian lainnya tetap melakukan aktivitas seperti biasa, apalagi yang menyangkut pelayanan masyarakat seperti ASN yang bekerja pada unit kesehatan di rumah sakit dan puskesmas. 

Demikian halnya yang dilakukan ASN pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata. Dipimpin langsung oleh Kepala Dinasnya, Azam Fatoni, mereka menggelar rapat bersama di halaman kantor, Jumat (27/3). 

Rapat yang dilaksanakan sembari berjemur di bawah matahari pagi ini diikuti Sekretaris Dinas, para Kepala Bidang, Kasi dan Kasubag serta staf pelaksana. Mereka duduk sembari berjemur dan menerapkan social distancing atau menjaga jarak aman satu sama lain. 

Selain membahas tentang penanggulangan COVID-19, rapat juga membahas pendistribuan difinsektan ke seluruh obyek wisata milik pemkab., mulai dari Goa Jatijajar, Goa Petruk, Pantai Logending, Pantai Karangbolong, Pantai Suwuk, Pantai Petanahan, Waduk wadaslintang, Waduk Sempor dan Pemandian Air Panas Krakal.  

Dijelaskan Azam Fatoni, rapat ini tidak semata-mata untuk membicarakan pekerjaan, tapi ia ingin seluruh stafnya tetap fit dan memiliki imun tubuh yang baik, agar terhindar dari COVID-19. 

" Kami ingin bekerja namun juga dengan keadaan tubuh yang sehat," ujar Azam.

Dijelaskankannya pula, bahwa proses penyemprotan rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat dengan melibatkan pihak terkait.

Penurunan Prosentase

Kebijakan yang diambil untuk menutup semua obyek wisata di Kabupaten Kebumen karena pandemi COVID-19 secara otomatis akan berimbas pada penurunan target pendapatan retribusi. Meski demikian, menurut Azam Fatoni langkah ini harus diambil untuk melindungi semua orang dari bahaya penularan COVID-19. 

" Mungkin saja terjadi penurunan prosentase, namun keselamatan dan kesehatan itu jauh lebih penting." tegas Azam.

Azam memaparkan, jika melihat dari sisi pendapatan dibanding tahun lalu pada periode yang sama, cenderung stabil. Namun jika dilihat dari target prosentase, ada sedikit penurunan. 

" Cenderung stabil dari sisi pendapatan, namun ada penurunan dari prosentase," jelasnya

Pada periode yang sama yakni bulan Maret 2019 lalu target pendapatan dari retribusi 9 (sembilan) obyek wisata mencapai 1,346 Milyar atau mencapai sekitar 14,50 % dari target 9,285 Milyar. Sedangkan pada periode yang sama di tahun 2020, dari target pendapatan sebesar 10, 872 Milyar baru tercapai 12 % atau sekitar 1,3 Milyar. 

Azam berharap keadaan akan segera membaik. Artinya pandemi COVID-19 segera berlalu dan masyarakat bisa kembali berwisata. (dp/bakohmskab)