Tari Cepetan dan Kisah di Dalamnya
KEBUMENKAB.GO.ID - Hampir semua masyarakat Kebumen kini mengenal Tari Cepetan. Ya, pada awalnya jenis tarian yang satu ini memang hanya diketahui segelintir orang, terutama mereka yang menyukai seni tari. Masyarakat Kebumen awalnya juga hanya sebagian yang mengenalnya. Namun kini hampir semua orang mengenal Tari Cepetan. Belum lama ini, Wakil Bupati bersama seluruh ASN di Sekretariat Daerah juga melakukan Flashmoob Tari Cepetan, yakni pada Jumat lalu (21/2) di halaman Setda. Tidak hanya itu, usai menjadi Inspektur Upacara di SMA Negeri 1 Kebumen, Wabup bersama para siswa dan guru juga melakukan Flashmob Tari Cepetan yang diikuti tidak kurang dari 1000 siswa.
Tari Cepetan Alas merupakan salah satu tarian tradisional di Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Tarian ini sangat unik karena menampilkan sendratari dengan seluruh pemainnya menggunakan topeng berbagai karakter.
Cepetan Alas ini menceritakan peristiwa pembukaan lahan permukiman di Karanggayam. Yakni pada 1943, ketika Jepang berkuasa di Indonesia. Warga Karanggayam pun harus mengalami penderitaan dan kekurangan serta terkena wabah mematikan. Sementara warga sama sekali tidak bisa mengandalkan sektor pertanian, karena kekeringan dan kondisi yang memprihatinkan saat itu.
Bukan hanya untuk mengusir rasa takut warga saat membuka hutan yang dikenal warga Curug Bandung, untuk lahan permukiman dan pertanian baru. Warga kemudian menjadikan "Cepetan " untuk mengusir penjajah agar tidak mengganggu wilayah Karanggayam yang baru. Dengan "Cepetan" warga menyamar menjadi cepet alas dengan menggunakan topeng. Usaha itu dilakukan untuk menakut-nakuti Jepang. Dari cerita tersebut, terciptalah Tari Cepetan Alas.(dp)