1 Mahasiswi Asal Kebumen Jalani Karantina dan Observasi Corona di Kepulauan Natuna
KEBUMENKAB.GO.ID - Bisa dikatakan hampir semua orang di dunia saat ini mengkhawatirkan penyebaran virus corona. Kekhawatiran ini semakin besar setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumkan status darurat dunia atas wabah virus corona yang telah membunuh ratusan orang di China.
Bagaimana dengan warga di Kebumen ? Kekhawatiran juga menghinggapi banyak orang. Bahkan mereka yang hanya terserang flu biasa mengalami ketakutan luar biasa karena khawatir dirinya terjangkit virus corona. Hal ini bisa dimaklumi mengingat gejala jika seseorang terkena virus corona gejalanya sama saat kita mengidap flu biasa. Namun, dalam beberapa kasus, virus ini dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan dalam, seperti pneumonia dan bronkitis. Virus corona umum ditemukan pada hewan di seluruh dunia, tetapi hanya segelintir saja yang diketahui berpengaruh terhadap manusia. Adapun sangat jarang virus corona dapat bervolusi dan menyebar dari hewan ke manusia.
Pemerintah Indonesia pun merespon cepat dan mengambil langkah dengan mengevakuasi 285 WNI pada awal Februari 2020 ini untuk menjalani karantina di kepulauan Natuna. Salah satu dari ratusan WNI itu, diketahui merupakan warga Kebumen bernama Yesi (20), yang merupakan mahasiswi di China University of Geosciences. Yesi merupakan warga Kelurahan Kebumen Kecamatan Kebumen.
Seperti diinformasikan Kementrian Kesehatan RI, terkait situasi di Natuna, 285 WNI yang di observasi disana dalam kondisi sehat, tidak ada kenaikan suhu atau tanda gejala yang mengarah kepada infeksi nCoV. Untuk menghindari virus ini bisa dilakukan dengan cara sederhana yakni dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat serta melakukan germas setiap hari.
Ditemui di rumahnya, orang tua Yesi, Sohim (50), Rabu (5/2/2020) mengatakan, ia merasa lega karena telah mengetahui keadaan anaknya yang dalam keadaan sehat. Sohim juga mengatakan, saat ini anaknya beserta WNI lainnya telah di evakuasi ke Kepulauan Natuna dan menjalani karantina serta serangkaian proses untuk memastikan kondisi kesehatannya terbebas dari virus corona. Sohim juga mempercayakan sepenuhnya proses kepulangan anaknya pada pemerintah. Untuk memastikan kondisi putrinya, hampir setiap hari Sohim selalu berkomunikasi dengan anaknya melalui telephon.
Informasi tentang virus corona hingga saat ini terus menjadi pencarian banyak orang di berbagai situs berita online. Sebab, tidak hanya menimbulkan gejala batuk dan demam, penyakit ini juga dikabarkan mudah menular antar manusia dan dalam beberapa kasus juga bisa mengakibatkan seseorang meninggal dunia. (thr/dp)