Kontrasepsi Tepat Indonesia Sehat
KEBUMENKAB.GO.ID - Demi meningkatkan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, pemerintah tak henti memberikan perhatiannya. Setiap tanggal 26 September kita punmemperingatinya secara khusus sebagai Hari Kontrasepsi Sedunia.
Tentu ini tak berlebihan, mengingat kesehatan merupakan hal yang sangat berharga, apalagi kesehatan reproduksi dan dalam upaya kita mencapai Indonesia Sehat.
Buat apa sih kita merayakan hari kontrasepsi ? Sejatinya hal ini perlu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada.
Ini adalah bagian dari perencanaan keluarga yang merupakan poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah. Dengan perencanaan keluarga yang matang, pasangan bisa mengembangkan diri dan karier. Kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan. Di sisi lain, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dimaksimalkan. Selain itu juga agar memungkinkan pasangan usia subur dalam membuat pilihan metode kontrasepsi berdasarkan informasi tentang kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi mereka.
Jenis Pilihan Kontrasepsi
Terdapat tiga jenis pilihan metode kontrasepsi bagi pasangan usia subur yang sudah menikah.
Pertama adalah kontrasepsi hormonal yang terdiri dari IUD hormonal, implan, pil KB, kontrasepsi darurat, dan suntikan KB. Lalu kontrasepsi non-hormonal yang terdiri dari IUD non-hormonal, kondom, serta sterilisasi (tubektomi, dan vasektomi). Terakhir kontrasepsi alami berdasar metode kalender, senggama terputus, dan metode menyusui yang dikenal dengan MAL atau Metode Amenorea Laktasi. Metode MAL ini dapat digunakan bagi Ibu yang baru saja melahirkan dan menyusui bayinya.
BKKBN kemudian membaginya menjadi 2 jenis, yaitu metode kontrasepsi jangka pendek yang terdiri dari pil KB dan suntikan KB, kondom. Kemudian, metode kontrasepsi jangka panjang yang terdiri dari alat kontrasepsi dalam Rahim (IUD), Implan, Tubektomi dan Vasektomi.
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menyatakan bahwa terjadi peningkatan pemakaian kontrasepsi (semua cara) dari 62 persen pada SDKI 2012 menjadi 64 persen pada SDKI 2017. Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) mengalami penurunan dari 11,4 pada SDKI 2012 menjadi 10,6 persen pada SDKI 2017.
Tahun ini, Hari Kontrasepsi Sedunia di Indonesia mengambil tema ‘Meningkatkan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi Guna Mencapai Indonesia Sehat’. Di Indonesia peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia dijalankan sebagai momentum meningkatkan komitmen & dukungan stakeholder, provider medis, mitra kerja dan masyarakat untuk percepatan pencapaian program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) secara menyeluruh. Selain dari segi dukungan, Hari Kontrasepsi Sedunia juga akan menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan seluruh masyarakat Indonesia, di semua lini, terkait seperti apa pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang berkualitas. Tak hanya itu, program KB merupakan investasi penting dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia, guna mendukung komitmen pemerintah SDM Unggul Indonesia Maju.
Selamat memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia. Indonesia sehat melalui peningkatan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi ! (dpd)