Kabupaten Kebumen masuk nominasi Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019

KEBUMENKAB.GO.ID - Bupati Kebumen Yazid Mahfud hadir didampingi Tim Inovator , sebagai dukungan komitmen terhadap inovasi pelayanan yang diselenggarakan oleh KemenPAN-RB. Sebagaimana diketahui bahwa Proposal inovasi Pemerintah Kabupaten Kebumen masuk nominasi Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019. Dari seluruh nominasi Top 99 ini selanjutnya diseleksi lewat presentasi dan wawancara menuju Top 45 dihadapan Tim Panel Independen di Ruang Rapat Sriwijaya I KemenPAN-RB di Jakarta, Rabu (10/7/2019).Tim Inovator yang turut hadir antara lain Tim Dinkes hadir Kepala Dinkes Y. Rini Kristiani, dan Kepala Puskesmas Buluspesantren 2 Herdiyanto kemudian Tim Perkim L.H Hadir Kepala Dinas Perkim L.H, Edi Riyanto serta Kabag Humas Budhi Suwanto, dan Kabag Organisasi Kusharyati
Dalam presentasinya, Bupati menerangkan  2 inovasi yang masuk yaitu SAKINA PELING inovasi berasal dari Puskesmas Buluspesantren II  dan TAMPLEK dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup. SAKINA PELING adalah Stop Angka Kematian Ibu dan Bayi Melalui Pedagang Sayur Keliling. Para pedagang sayur yang berjumlah 68 menjadi mitra Puskesmas. Mereka selain berdagang juga diberdayakan untuk memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat khususnya ibu hamil.

Para pedagang sayur ini mensosialisasikan pentingnya pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan imunisasi. Mereka tersebar di desa-desa dalam wilayah Puskesmas Buluspesantren II dengan sasaran ibu-ibu. Mereka sebelumnya diberikan pembekalan oleh Puskesmas sehingga pada saat berjualan sayuran keliling telah memiliki kemampuan kusus. Program ini bermula dari tingginya kasus kematian ibu dan bayi di Buluspesantren. Data Tahun 2018, terdapat 8 bayi tercatat meninggal karena sang ibu mengandung  usia dini, prematur, berat badan kurang saat lahir, kelainan lain saat lahir. Melalui program ini diharapkan kualitas kesehatan masyarakat di Kecamatan Buluspesantren semakin baik, kedepannya bupati menekankan bahwa program ini akan direplikasikan ke puskesmas lain di Kabupaten Kebumen agar angka kematian bayi dan ibu terus menurun bahkan target zero.

Presentasi kedua adalah program TAMPLEK, merupakan akronim dari Taman Prokim Lebah klanceng yang berasal dari warga masyarakat Desa Kalipoh Kecamatan Ayah yang secara geografis memiliki wilayah pegunungan dan hutan Perhutani, situasi yang saling mendukung masyarakat di satu sisi ingin memanfaatkan hutan tapi dari sisi lingkungan tetap menjaga kelestarian menjadi keunikan tersendiri inovasi ini apalagi sebagian masyarakat menjadi pembudidaya lebah klanceng selain pengrajin gula kelapa. Terpilihnya TAMPLEK masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik merupakan sebuah prestasi. Hal ini berkat usaha dan kekompakan semua anggota. “Semoga inovasi ini mampu di replikasi di tempat lain apalagi di wilayah kebumen yang memiliki banyak kesamaan dari sisi potensi geografis untuk dikembangkan model PROKLIM'' ungkap Bupati.

Bupati menyampaikan bahwa beliau mendukung inovasi ini dan menegaskan program ini menunjukkan kesadaran masyarakat akan pelestarian lingkungan dan mengembangkan kearifan lokal dalam menjaga lingkungan namun secara ekonomi berdampak langsung kepada peningkatan pendapatan masyarakat pemelihara lebah madu klanceng. Dari data mulai Tahun 2016 masyarakat yang memelihara lebah madu klanceng ini terus bertambah bahkan hitungan berbanding lurus meningkatnya luasan tutupan vegetasi tumbuhan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Adanya pemanfaatan hutan untuk peningkatan ekonomi non kayu merupakan inovasi yang sangat baik. Ini juga hal yang sangat penting dalam menjaga kelestarian hutan. ''Sehingga dengan kerja sama dan kesadaran bersama maka penebangan pohon dapat dirubah menjadi menanam'' ungkap Bupati. Semoga 2 nominator Top 99 dari Kabupaten Kebumen ini berhasil masuk menjadi Top 45.