Kemenag Tetapkan Kuota Haji 168.800 Orang

Jakarta -- Kementerian Agama melalui Keputusan Menteri Agama (KMA) No 64 Tahun 2014 tentang Penetapan Kuota Haji 1435H/2014M menyebutkan bahwa jumlah haji Indonesia sebanyak 168.800 orang yang terdiri dari kuota haji regular sebanyak 155.200 orang dan kuota haji khusus 13.600 orang.

KMA tersebut telah ditandatangani Menteri Agama, Suryadharma Ali, pada 4 April 2014, kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Anggito Abimanyu, ketika memberikan sambutan pada Orientasi Pelayanan Transportasi Udara Jamaah Haji Indonesia, Jakarta, Selasa (15/04) malam.

"KMA tentang kuota sudah ditetapkan. Jumlahnya tidak mengalami perubah dari tahun lalu," kata Dirjen PHU Anggito, Abimanyu.

Hadir dalam kegiatan ini, para pejabat eselon II Ditjen PHU dan para Kepala Bidang Haji Kanwil Kemenag Provinsi seluruh Indonesia.

KMA ini menetapkan bahwa kuota haji regular terdiri atas kuota jamaah haji provinsi sebanyak 154.049 orang dan kuota petugas haji daerah sebanyak 1.151 orang. Sedangkan kuota haji khusus terdiri dari 12.899 jamaah haji khusus dan 701 untuk petugas haji khusus.

Penetapan kuota ini penting untuk menjawab banyaknya permintaan kuota tambahan dari berbagai pihak dengan beragam cara. "Permintaan kuota semuanya sudah dijawab: ma fiih kuota (tidak ada kuota)," terang Anggito disambut tawa peserta.

"Itulah ketentuannya, mohon para Kabid Haji ikut memberikan penjelasan kepada masyarakat," tambahnya.

Terkait kapan diterbitkannya Peraturan Presiden tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1435H/2014M, Anggito menjelaskan bahwa sampai saat ini masih diproses. "Insya Allah kalau tidak aral melintang akan segera diterbitkan. Tergantung pada kesibukan Presiden," kata Anggito.

"Target kita bulan Mei sudah bisa dimulai pelunasan," imbuhnya.

Ia juga menjelaskan bahwa ada penurunan BPIH 1435H dengan besaran rata-rata USD308 dibandingkan BPIH 1434H. Untuk itu, jamaah haji yang telah melunasi BPIH pada tahun lalu namun tertunda keberangkatannya, akan menerima pengembalian selisihnya.

"Pengembalian selisih hanya diberikan kepada jamaah yang lunas tunda. Kebijakannya, kita akan mengembalikan uang itu dalam bentuk tunai di embarkasi," ujar Anggito. (es)

 

sumber : kemenag.go.id