Peternak Sapi Enggan Turunkan Harga



KEBUMEN - Para peternak sapi lokal di Kebumen saat ini masih menunggu dengan penuh kecemasan terkait rencana pemerintah merevisi harga daging sapi hingga mencapai Rp 75 ribu per kilogram. Sebab, realisasi dari rencana itu sama saja artinya dengan meminta para peternak menurunkan harga sapi mereka. "Pernurunan harga sapi dari harga saat ini bagi kami sangatlah berat. Dengan harga pakan yang saat ini tinggi, keuntungan kami sebenarnya sangat tipis," beber Sutris (30), peternak sapi asal Petanahan Kebumen, di Pasar Hewan Kebumen, Rabu (29/5).

Harga sapi jantan dewasa hidup di Kebumen sampai Rabu (29/5) mencapai Rp 35 ribu perkilogram dan sapi betina dewasa hidup Rp 29 ribu perkilogram.

Menurut Sutris, sepintas orang beranggapan bahwa harga itu kelewat mahal yang telah memicu tingginya harga daging sapi. Namun bila diperhitungkan dengan harga pakan sapi yang kini mahal ditambah ongkos transportasi dari desa asal peternak ke Pasar Hewan, ternyata keuntungan yang diperoleh peternak terhitung tipis. "Dengan keuntungan tipis itu kami keberatan bila harga sapi kami harus diturunkan. Bisa-bisa nasib kami kurang menggembirakan seperti dulu lagi saat harga sapi masih murah," jelas Sutris.

Sejumlah peternak lain berpendapat dengan Sutris. Menurut mereka harga hijauan makanan ternak (HMT) di kebumen kini mencapai Rp 10 ribu perikat. Dalam satu hari seekor sapi dewasa biasanya menghabiskan 3 ikat HMT seharga Rp 30 ribu. Dengan demikian sapi dewasa berumumur 9 bulan atau 270 hari bisa menghabiskan biaya paka Rp 8,1 juta ditambah biasya vaksinasi Rp 1 juta.

(Dwi)-g

sumber KR