Dua Pabrik Kopra di Kebumen Gulung Tikar

KEBUMEN (KRjoga.com) – Dua pabrik kopra di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen harus menutup operasionalnya karena tidak mampu menanggung beban akibat tingginya harga kelapa di pasar dunia setahun terakhir.

"Harga kopra selama setahun belakangan ini terus-terusan berada pada harga yang rendah dan tak kunjung membaik. Kini mencapai titik terendah, yaitu hanya Rp 800,- perkilogram. Murahnya harga kopra ini tak sebanding dengan harga kelapa yang mencapai Rp 2.500,- perbutir. Kami baru bisa memetik untung bila harga kelapa Rp 1.000 sampai Rp 1.500,- perbutirnya," ungkap Pemilik pabrik kopra di Desa/Kecamatan Petanahan Kebumen, H Slamet Selasa (02/04/2013).

Menurut Slamet, harga ekspor kopra Indonesia selama ini sangat tergantung pada harga di pasar dunia. Padahal saat ini, kopra harus bersaing keras dengan kelapa sawit yang sudah merajai pasar dunia. Di tengah-tengah situasi persaingan yang keras itulah para eksportir kopra berusaha menekan para pemilik pabrik kopra agar mau menjual kopranya dengan harga yang rendah.

"Daripada terus-menerus rugi, akhirnya diputuskan produksi kopra dihentikan. Apalagi saat ini petani kelapa sulit menurunkan harga kelapanya karena kebutuhan konsumsi masyarakatuntuk bumbu sayur dan minuman kelapa muda di berbagai daerah di Pulau Jawa, sangat tinggi," jelas Slamet.

Menurut Slamet, saat ini kebanyakan produsen kopra di Pulau Jawa mengalami nasib yang sama dengan dirinya sehingga ekspor hanya mengandalkan kopra Sulawesi dan Kalimantan.(Dwi)

kopra.jpg