Semarak Pembukaan TMMD Rahayu

KEBUMENKAB.GO.ID - Yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Setelah sebelumnya dilaksanakan kegiatan pra TMMD, hari ini TMMD Reguler di Desa Rahayu Kecamatan Padureso, resmi dibuka. Warga desa Rahayu yang menjadi lokasi kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-106, sudah bersiap menyongsong kegiatan yang dibuka Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, di lapangan desa setempat, Rabu 2 Oktober 2019. Bagaimana tidak, menjadi lokasi TMMD artinya akan ada pembangunan baik fisik maupun non fisik. Apalagi untuk desa di lokasi terpencil dan masuk kategori tertinggal, kegiatan TMMD menjadi semacam angin segar bagi warganya.

Pembukaan TMMD Reguler yang akan berlangsung hingga 31 Oktober 2019 ini dihadiri Ketua DPRD Kebumen Sarimun, Dandim 0709 Letkol Inf Zamril Philiang, Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan, Kepala Dispermades P3A Kebumen Frans Haidar, serta sejumlah pejabat lainnya.

Dandim 0709 Letkol Inf Zamril Philiang melalui Pasiter Kapten Inf Bambang Muldianto, mengatakan TMMD Reguler berlangsung selama satu bulan, yakni mulai 2-31 Oktober 2019. Namun, untuk mengantisipasi kekurangan waktu, pihaknya telah melakukan kegiatan Pra TMMD yang dimulai sejak 17 September 2019.

"Karena kegiatan fisiknya cukup banyak, makanya kita lakukan kegiatan Pra TMMD," terang Bambang Muldianto.

Ada dua kegiatan pada TMMD Reguler. Yakni kegiatan non fisik untuk memberikan bekal pengetahuan tambahan bagi masyarakat dan kegiatan.

Adapun kegiatan fisik yang akan dilakukan, yaitu pembuatan talud sepanjang 425 meter, tinggi 1,30 meter dan lebar 0,30 meter. Kemudian, pembangunan jalan yang menghubungkan antara Desa Rahayu dan Desa Sidototo Kecamatan Padureso sepanjang 673 meter lebar 3 meter dan tinggi 0,15 meter dan pembangunan lapangan desa panjang 80 meter dan lebar 75 meter.

Selanjutnya, pembangunan 6 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan rehabilitasi masjid desa setempat. TMMD Reguler ini didanai dari APBD Provinsi Jateng Rp 190 juta, APBD Kebumen Rp 478 juta, APBDes setempat Rp 270 juta dan APBN Rp 322,9 juta.

Kebumen patut berbangga karena terpilih menjadi lokasi TMMD Reguler tahun ini. Sebab, program ini hanya digelar setiap tiga tahun sekali. Untuk tahun ini di Jawa Tengah hanya empat kabupaten yang menjadi lokasi TMMD Reguler. Yaitu, Cilacap, Jepara, Boyolali dan Kebumen. Ada dua jenis program TMMD. Yaitu, TMMD Sengkuyung yang hanya ada di Jawa Tengah yang menggunakan anggaran dari APBD Provinsi dan Kabupaten/kota dan digelar tiga kali dalam setahun.

Sedangkan TMMD Reguler, skalanya adalah nasional dan provinsi. Sehingga program pemerintah pusat dipadukan dengan pemda setempat melalui kegiatan non fisik berupa sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan masyarakat.

Kebersamaan dan Gotong Royong

Wakil Bupati yang membacakan sambutan tertulis Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyampaikan program TMMD merupakan bagian dari cara merawat dan mengikat kebersamaan. Serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan.

Sinergitas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat, serta pemerintah pusat dan daerah melalui TMMD menjadi suatu kekuatan luar biasa. Untuk memajukan desa, menggali dan mendayagunakan potensi serta mengatasi berbagai isu/persoalan terkini dengan solusi.Termasuk untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran, butuh peran serta semua unsur mulai dari pemerintah, TNI/Polri hingga masyarakat.

Setiap desa memiliki ciri dan kekhasan masing-masing. Kearifan lokal yang sudah semestinya dijaga dengan baik.

"Kita ingin desa-desa  semakin maju dan mandiri dengan tetap mempertahankannya sebagai sebuah entitas unik, dengan kearifan lokal yang selalu terjaga," tegasnya.(dp)