Debat Calon Bupati Kebumen Kurang Greget

KEBUMEN,  – Debat pasangan calon bupati dan wakil Kebumen 2015 yang digelar oleh KPU Kebumen di Hotel Candisari dinilai kurang greget. Selain tidak ada perdebatan, materi yang disampaikan oleh ketiga pasangan calon sebatas normatif, belum menyentuh hal mendasar pengembangan visi misi.

Debat yang dipandu oleh dosen Undip Semarang Teguh Yuwono tersebut berlangsung sekitar 115 menit. Debat terbagi menjadi empat sesi. Sesi pertama merupakan paparan pembuka masing-masing pasangan calon, dilanjutkan dengan pertanyaan wajib dan pertanyaan pilihan, kemudian debat calon, dan diakhiri dengan pernyataan penutup dari masing-masing calon.

Adapun topik yang diangkat dalam debat kali ini meliputi politik, sosial budaya, tata kelola pemerintahan. Salah satu isu yang diangkat oleh masing-masing pasangan calon adalah mengenai peningkatan sumberdaya manusia.

Pasangan calon nomor urut 1 Khayub Mohamad Lutfi dan Akhmad Bakhrun memaparkan salah satu visinya ialah meningkatkan kualitas SDM. Prioritas pembangunan peningkatan dan pengembangan pendidikan berkualitas dengan melibatkan peran yang lebih besar dari masyarakat. Jika terpilih mereka akan mengalokasikan anggaran daerah yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Hal senada juga disampaikan oleh pasangan nomor urut 2 Mohammad Yahya Fuad-Yazid Mahfudz. Selain peningkatan kualitas SDM, pasangan ini menekankan pembangunan akhlak. Akan tetapi, saat ditanya oleh moderator, tolok ukur keberhasilan pembangunan akhlak kedua pasangan ini masih kebingungan memberikan jawaban.

Program lain pasangan ini adalah inovasi pelayanan publik untuk mempercepat pencapaian visi misinya. Menurut mereka pelayanan publik harus mudah, cepat dan memuaskan. Untuk mendekatkan kepada masyarakat, pelayanan publik yang selama ini masih disentralkan di kabupaten akan didelegasikan ke kecamatan.
(Supriyanto/ CN40/ SM Network)suaramerdeka.com