Desa Wisata Wonoharjo
Desa Wisata Wonoharjo di Kecamatan Rowokele, Kebumen, adalah destinasi yang sempurna bagi wisatawan yang mencari pengalaman otentik pedesaan, agrowisata edukatif, dan eksplorasi alam yang kaya sejarah. Nama Wonoharjo sendiri, yang berasal dari kata Wono (hutan) dan Harjo (makmur/sejahtera), sangat menggambarkan desa ini sebagai wilayah yang diberkahi oleh kekayaan hutan dan hasil agraria yang melimpah.
Berlokasi di Kebumen bagian barat dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyumas dan Banjarnegara, Wonoharjo menawarkan perpaduan menarik antara potensi alam, budaya, dan produk unggulan.
Kekuatan Utama: Agrowisata Gula Semut Organik
Mata pencaharian utama penduduk Wonoharjo adalah petani, dan produk unggulan desa ini telah menembus pasar luar daerah: Gula Merah dan turunannya, Gula Semut Organik.
- Gula Semut Sehat: Wonoharjo dikenal sebagai produsen gula semut organik yang diproses tanpa menggunakan bahan kimia sama sekali, bahkan sejak pengolahan lahan pohon kelapa yang diambil niranya. Proses yang ramah lingkungan dan alami ini menjadikan gula semut Wonoharjo sebagai pilihan yang lebih sehat untuk dikonsumsi.
- Edukasi Pertanian: Wisatawan dapat mengunjungi dan menyaksikan langsung proses penyadapan nira hingga pengolahan menjadi gula cetak dan gula semut. Pengalaman ini menawarkan edukasi langsung mengenai pertanian berkelanjutan dan praktik pembuatan pangan tradisional.
Menjelajahi Pesona Alam dan Sejarah
Desa Wonoharjo memiliki beberapa spot alam yang menarik dan kental akan kisah lokal:
1. Bukit Dewa dan Pemandangan Cakrawala
Bukit Dewa adalah salah satu destinasi alam yang mulai populer di Wonoharjo. Lokasinya menawarkan pemandangan bentang alam perbukitan yang luas dan asri. Tempat ini ideal bagi wisatawan yang ingin menikmati ketenangan, berfoto di ketinggian, atau sekadar melihat "lukisan cakrawala" yang membentang di atas Rowokele.
Di Dusun Watu Sodong, Desa Wonoharjo, terdapat sebuah fenomena geologi yang unik dan menjadi ikon lokal: Batu Raksasa yang berada di area permukiman warga. Batu besar ini memiliki bentuk seperti gua (metonggrong atau bertumpuan) dan telah lama diselimuti oleh cerita misteri dan kearifan lokal. Watu Sodong menawarkan keunikan tersendiri, membawa wisatawan menyentuh langsung keajaiban alam di tengah kehidupan desa.
3. Curug Sigong dan Curug Lemungsur
Bagi pecinta wisata air terjun, Wonoharjo juga memiliki potensi air terjun tersembunyi seperti Curug Sigong dan Curug Lemungsur. Kedua curug ini menambah daftar panjang destinasi alam yang bisa dieksplorasi di desa yang dijuluki "Negeri Lukisan Cakrawala" ini.
Wonoharjo tidak hanya kaya alam, tetapi juga kaya akan seni dan kerajinan.
- Atraksi Budaya: Desa ini memiliki atraksi budaya yang siap ditampilkan untuk menyambut wisatawan. Kesenian tradisional lokal ini menjadi pelengkap sempurna bagi wisata alam dan agrowisata.
- Kerajinan Daur Ulang: Masyarakat juga kreatif dalam menghasilkan suvenir. Beberapa produk yang bisa dibawa pulang adalah kerajinan dari lidi, seperti piring lidi, lampion lidi, keranjang buah, dan tempat tisu recycle, menunjukkan semangat pemberdayaan dan ekonomi kreatif.
- Homestay dan Gubug Bambu: Untuk pengalaman menginap yang mendalam, Wonoharjo menyediakan fasilitas Homestay dan Gubug Bambu bernuansa pedesaan tempo dulu, seperti yang bisa ditemukan di kawasan Joglo Lemungsure.
Desa Wisata Wonoharjo di Rowokele adalah paket lengkap bagi Anda yang mencari ketenangan hutan (Wono), kemakmuran hasil bumi (Harjo), dan keramahan budaya.