Perajin Emping Turun Omset
Ratih Tv Kebumen - Siapa yang tak kenal emping? panganan satu ini sudah akrab dengan lidah orang Indonesia. Emping panganan asli Indonesia ini berasal dari Jawa Tengah, dan salah satu sentra emping yang sudah cukup terkenal yakni Ambal. Hampir sebagian besar warga ambal menjadi pengrajin atau pengusaha emping. Emping ini banyak dipasarkan di luar daerah seperti Jakarta, Surabaya, bahkan hingga Kalimantan dan Batam.
Namun warga tidak hanya membuat emping dari melinjo yang mereka panen dari kebunnya mereka sendiri. Banyak diantara mereka yang membeli melinjo di pasar, kemudian mengolahnya menjadi emping. Kemudian ada juga yang memiliki variasi untuk dibuat manis ataupun pedas. Para pengusaha emping juga tidak selalu mengerjakan sendiri, banyak diantara mereka yang sengaja membayar buruh pembuat emping dengan upah Rp 5.000,- per kilogram.
Puncak omset tertinggi para pengrajin dan pengusaha emping yakni saat menjelang lebaran. Dalam satu minggu rata-rata pengusaha bisa mengirim hingga 3 ton emping dengan harga mencapai Rp 30.000,- hingga Rp 35.000,-. Dan pengusaha emping mengalami penurunan omset penjualan pada saat-saat seperti ini, atau usai lebaran. Dalam satu minggu hanya berkisar 1 atau 0,5 ton saja. Namun ada Kabupaten / Kota lain yang juga menjadi pusat/sentra emping melinjo.
Para pengrajin dan pengusaha emping juga harus menghadapi persaingan di luar, karena saat ini bukan hanya dari Ambal atau Kebumen saja yang dikenal sebagai sentra emping.