Pacuan Kuda Dibanjiri Penonton
AMBAL - Ribuan penonton menyaksikan final pacuan kuda di lapangan Tegalrejo, Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal, Kecamatan Kebumen, Minggu (26) lalu. Kuda bernama Putra Arsya dari Kutowinangun, Kebumen,melesat terdepan pada kelas B utama sepanjang 1.000 meter.
Hal itu sekaligus mengakhiri balapan yang dihelat oleh Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kabupaten Kebumen, tersebut.
Pada race kedelapan itu, Putra Arsya beradu cepat dengan lima kuda lainnya yakni Sayunara dari Banyumas, Sadewa dari Purbalingga, Cinderela dari Purworejo, Kataruna Albert dari Purworejo, dan Si Hitam dari Kebumen. Tampil pada nomor urutan dua dan tiga yakni Cinderela dan Sadewa. Pertandingan di lapangan berpasir itu mengundang riuh ribuan penonton.
Namun sebagian nekat masuk arena balapan. Hal itu mengganggu pandangan penonton lain. Petugas berulangkali memberi peringatan karena berbahaya.
Sebelumnya bertarung tiga kuda balap yakni Sun Moon dari Surakarta, Elang Sindoro dari Temanggung dan Bronte dari Magelang.
Masing-masing yang menempuh jarak 1.600 meter pada kelas C jarak jauh itu finish berurutan dari satu, dua dan tiga, Sun Moon dengan Joki Jenderi Torangan menorehkan catatan waktu 1:40, Elang Sindoro dengan Joki Mofy 1:42, sedangkan Bronte dengan Joki Derbi menorehkan catatan waktu 1:46.
Membludak
Pacuan kuda tersebut berlangsung selama empat hari sejak Kamis (23/8). Pada pertandingan pertama menampilkan kelas ekstra perdana dari lokal Kebumen yang dimenangkan kuda bernama Yudistira dengan joki Heri.
Ketua Panitia Bambang Paryono didampingi Kepala Desa Ambalresmi Wagino mengatakan, penonton yang menyaksikan pacuan kuda membludak dari awal hingga final.
Ketua KONI Kabupaten Kebumen, H Khayub M Lutfi yang didaulat menyerahkan hadiah dan piala saat penutupan lomba tersebut meminta agar pacuan kuda terus dilestarikan.
Sejumlah pihak pun terus mendorong agar pacuan kuda selalu digelar setiap Lebaran. (K5-91)
sumber suaramerdeka