BBM Naik, Petambak Udang Atur Siasat

MIRIT  - Kenaikan BBM bersubsidi khususnya solar berakibat pembengkakan modal bagi petambak udang Kebumen, khususnya petambak yang udangnya berumur 40 hari ke atas. Sebab, solar sangat dibutuhkan untuk menggerakan kincir air guna menyuplai oksigen selama 24 jam bagi udang yang dibudidayakan.

"Saat udang berumur 40 hari kincir air harus terus berputar selama 24 jam agar kebutuhan oksigennya tercukupi. Udang bisa mati bila kekurangan oksigen. Untuk itu harus ada stok solar untuk menggerakan mesin diesel terus menerus," ujar Suparman, petambak udang Desa Wiromartan Kecamatan Mirit Kebumen, di tambaknya, Jum'at (21/11/2014).

Agar tak terpuruk, kenaikan harga solar disikapi dengan kesiapan mental kuat oleh Suparman dan petambak Wiromartan lainnya. Bagaimanapun usaha ini butuh modal besar, karena sudah terlanjur berjalan maka sulitlah dihentikan. Dalam hal ini mereka sudah belajar dari pengalaman saat terjadi kelangkaan BBM beberapa waktu lalu.

"Kebetulan kami selalu mengikuti siaran berita di televisi. Begitu ada informasi BBM akan naik kami menyiapkan mental sebaik mungkin. Untuk penghematan, beberapa hari sebelum pengumuman kenaikan kami membuat stok solar harga lama secukupnya dan kami simpan di gubuk tepi tambak," jelas Rohim, petambak lainnya.

Dijelaskan, tambak berukuran 30 meter x 40 meter selama 24 jam membutuhkan 20 liter solar untuk menggerakkan
kincir atau senilai Rp 110 ribu harga lama. Setelah harga solar naik dibutuhkan Rp 150 ribu untuk pembelian 20 liter solar. Agar mendapatkan solar seharga Rp 7.500/liter petambak harus membelinya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum kota Prembun yang berjarak 4 kilometer dari Wiromartan. Sedangkan di pengecer Wiromartan bisa mencapai Rp 8.500/liter.

"Mudah-mudahan harga jual udang saat panen nanti tidak anjlok yang merugikan petambak. Minimal sama seperti harga panenan lalu yang mencapai Rp 59 ribu per kilogram untuk udang ukuran 11 sentimeter," ujar Rohim. (Dwi) 

SUMBER: http://www.beritakebumen.info/2014/11/bbm-naik-petambak-udang-atur-siasat.html#ixzz3JwbPKnQp