Tiga Dukuh Terpencil di Kebumen Butuh Perhatian
KEBUMEN - Akses sosial, baik pelayanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi, masih sangat memprihatinkan di tiga pedukuhan terpencil di Kabupaten Kebumen. Tiga pedukuhan itu, Dukuh Plipitan di Desa Giritirto Kecamatan Karanggayam, Dukuh Simulek di Desa Somagede Kecamatan Sempor, dan Dukuh Klesem di Desa Pakuran Kecamatan Buayan.
Demikian diungkapkan Ketua Forum Komunikasi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Kebumen, Sukamsi SH MH, Selasa (24/9/2013). Warga dukuh yang sulit dijangkau itu menurut Sukamsi, juga mengalami kesulitan komunikasi karena tidak ada sinyal telepon seluler. Informasi dari dunia luar juga sangat minim karena tidak ada saluran televisi yang bisa ditangkap kecuali dengan antena parabola.
"Letaknya yang sulit dijangkau akibat sarana dan prasarana fisik seperti jalan yang tidak memadai, membuat warga di tiga pedukuhan itu juga harus membeli kebutuhan pokok dengan harga mahal. Kasus di Plipitan, warga buang air besar sembarangan karena tidak mampu membangun MCK akibat harga semen lebih dari Rp 100.000 perzak," ungkapnya.
"Warga Plipitan, Simulek, dan Klesem, bisa dikategorikan sebagai komunitas adat terpencil. Warganya tergolong penyandang masalah kesejahteraan sosial atau PMKS karena terpencil dengan akses sosial yang masih sangat terbatas," lanjut Sukamsi.
Dukuh Plipitan dikatakan dikelilingi hutan negara atau enclave. Keterbatasan yang ada membuat tidak ada warga yang tamat SLTA.
Di Dukuh Simulek, lebih memprihatinkan. Jalan menuju pedukuhan yang dihuni 18 kepala keluarga itu, hanya jalan setapak yang tidak bisa untuk simpangan sepeda motor. Bahkan jika hujan, sama sekali tidak bisa dilalui sepeda motor. "Simulek juga belum terjangkau lisrik. Warga menikmati listrik dengan cara mengulur kabel yang panjangnya sampai empat kilometer," ungkap Sukamsi seraya mengatakan, tidak ada warga Simulek yang tamat SD.
Mengulur kabel yang sangat panjang agar bisa menikmati listrik, juga dilakukan warga Dukuh Klesem yang berada di tengah hutan negara. Selain minimnya sarana dan prasarana, warga Klesem masih harus menghadapi kesulitan air bersih. (Suk)(KRjogja.com)