Masngudin - Binti Rohyani Keluarga Sakinah ; 37 Tahun Menikah Tanpa Pertengkaran

 

KEHIDUPAN pasangan KH Drs Masngudin (70) dan Hj Binti Rohyani (63) tampaknya patut menjadi teladan yang ideal untuk mewujudkan keluarga sakinah di masyarakat. Bagaimana tidak? Di usia perkawinan yang sudah mencapai 37 tahun, di keluarga pengasuh Pondok Pesantren Al Islam Desa Kawedusan, Kebumen, tersebut tidak pernah terjadi pertengkaran.

Tidak heran jika pasangan yang dikaruniai empat anak yakni Ahmad Fajar Romdoni SE, M Niam Multazam SHut, Hikmawati Prihatina SPdI, dan Hudatul Umam Habibi MPdI, itu terpilih sebagai keluarga sakinah teladan tingkat Eks Karesidenan Kedu. Selanjutnya, keluarga Kiai Masngudin pun maju dalam Lomba Keluarga Sakinah Teladan tingkat Jawa Tengah tahun 2013.

Keluarga itu mendapatkan penilaian dari Tim Penilai Kanwil Kemenag Provinsi Jateng yang diketuai Kabid Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Drs H Syaifullah MAg, Kamis (18/7). Acara yang berlangsung di kediaman mantan Kepala Kandepag Kebumen, Jalan Bumidirjo Gang Tengah No. 4 kawedusan, dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Kebumen Drs H Masmin MAg, Kabag Kesra Setda Kebumen Siti Nuriyatun Fauziyah SAg MSi yang mewakili Bupati Buyar Winarso.

Hadir pula perwakilan Forum Komunikasi Daerah (Forkompinda) Kebumen. Selama acara, iai masngudin tampak terharu dan sesekali mengusap air mata. Usai seremonial tim yang terdiri atas berbagai unsur tersebut melakukan penilaian di lapangan.

Ahmad Fajar Romdoni SE, putra sulung Kiai Masngudin mengakui permasalahan tetap ada dalam kehidupan keluarga orangtuanya. Namun setiap masalah yang muncul selalu dapat segera terselesaikan. Kehidupan keluarga yang harmonis tersebut menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam menjalankan kehidupan.

Jadi Panutan

"Alhamdulillah, seluruh putra-putri bapak sudah berkeluarga. Ada satu anak yakni Hudatul Umam Habibi MPdI yang tinggal bersama orangtua untuk meneruskan mengasuh pesantren,' ujar Ahmad Fajar Romdoni kepada Suara Merdeka di sela-sela acara.

Sementara Kiai Masngudin mengakui berat menyandang predikat sebagai keluarga sakinah teladan. Sebab, keluarganya harus menjadi panutan bagi masyarakat dalam mewujudkan keluarga yang sakinah. Namun demikian, selama hal tersebut untuk kebaikan masyarakat dirinya tidak berkeberatan.

"Dulu sempat tidak langsung menerima, tetapi setelah istri bersedia jadilah sampai sekarang ini," ujarnya.

Kepala kantor Kemenag Kebumen Drs H Masmin M Ag mengatakan, keluarga saat ini menghadapi tantangan dan penuh cobaan untuk membentuk keluarga sakinah. Untuk itu, melalui kegiatan itu dia berharap ada satu contoh keluarga yang dapat benar-benar menjadi teladan dan panutan serta dapat memberi efek positif pada masyarakat di lingkungannya.

"Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan ini hanyalah wadah dan sarana bagaimana proses membentuk keluarga sakinah. Terlebih lagi, agar dapat menjadi teladan dan menularkan keteladanan tersebut dalam membentuk keluarga yang dibangun secara islami," tegasnya.

Ketua Tim Penilai Kanwil Kemenag Provinsi Jateng Drs H Syaifullah MAg mengatakan, tujuan kegiatan itu ialah agar terwujud keteladanan muslim Indonesia dalam membangun keluarga sakinah melalui ajaran agama, akhlak dan sosial kemasyarakatan untuk memberi motivasi dan keluarga, dan menjadi cerminan di tengah-tengah masyarakat. "Bagi keluarga yang terpilih nantinya akan maju dalam Lomba Keluarga Sakinah Teladan Tingkat Nasional," ujarnya. (Supriyanto-78)

sumber ; suaramerdeka