Harga Pepaya Anjlok

 

KEBUMEN - Begitu tinggi curah hujan dalam beberap bulan terakhir membuat harga buah pepaya di pasaran anjlok. Saat ini buah pepaya segar hanya dihargai Rp 2.000 per kilogram atau turun dari harga sebelumnya antara Rp 2.600-Rp 2.700.

Kondisi tersebut menjadi pukulan berat bagi petni menginat harga kebutuhan pokok terus melambung beberapa waktu lalu.

Ketua Gapoktan Langgeng Raharjo Desa Wiromartan, Kecamatan Mirit, Sidik (43) mengatakan, kualitas buah pepaya semakin turun akibat curah hujan yang masih tinggi. Banyaknya kandungan air menyebabkan rasa pepaya kurang manis. Selain itu, tekstur buah pun menjadi kurang kenyal dan mudah busuk.

"Penurunan harga pepaya sudah terjadi sejak dua bulan terakhir dan tak kunjung membaik," keluh dia, kemarin.

Dia menjelaskan, sebenarnya saat ini sudah masuk musim kemarau, tetapi hujan masih saja turun. Akibantya, tingkat kelembaban tanah meningkat.

"Kondisi musim yang tak menentu itu menjadi kendala tersendiri bagi petani dalam mengelola tanaman," kata Sidik.

Turun Drastis

Peningkatan kelembaban tanah itu menurut Sidik menyebabkan tanaman pepaya muda terserang hama. Dampaknya kualitas buah pun turun drastis. "Kami belum tahu sampai kapan kondisi ini akan  berlangsung," ujar dia.

Sebelumnya, peningkatan kelembaban tanah itu membuat tanaman pepaya milik petani di Kecamatan Mirit mati setelah terserang hama jamur. Salah satu pedagang pepaya asal Desa Karanggadung, Kecamatan Petanahan, Parmuji (45) mengatakan, sebagian besar pepaya dari kawasan urut sewu dijual ke wilayah Jawa Barat, seperti Bandung dan Jakarta. "Sebenarnya, tingkat kebutuhan buah pepaya tidak ada penurunan," katanya.

Rata-rata setiap pedagang mampu mengirimkan buah pepaya segar sekitar 2 ton per hari. "Karena kualitas buahnya turun, maka harga juga ikut menyesuaikan," kata Parmuji. (K42)

sumber : suaramerdeka