Bupati Kebumen Jenguk Korban Laka Truk di Giritirto, Berharap Kejadian ini Tak Terulang
KEBUMEN - Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama Wakil Bupati Ristawati pada Rabu malam, 17 April 2024, menyempatkan diri menjenguk korban laka lantas truk yang terjadi di turunan Dukuh Lokidang, Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam. Sebagian dari korban dirawat di RSUD Dr. Soedirman, RS Permata Medika, dan di Puskesmas.
Bupati menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa laka truk yang kembali terjadi di Kebumen. Terlebih para korban merupakan para pelajar SMP beserta gurunya. Meski banyak yang dirawat di rumah sakit, karena ada yang patah tulang, dan luka lebam, Bupati masih bersyukur kali ini laka truk di Giritirto tidak ada korban jiwa.
"Pertama kami sangat prihatin laka truk kembali terjadi di Kebumen. Tahun lalu di Ayah, sekarang di Giritirto karena rem blong, bersyukur kali ini tidak ada korban jiwa meski banyak yang dirawat karena patah tulang dan luka lebam," ujar Bupati di RSUD Dr Soedirman, Rabu malam (17/4).
Setidaknya ada enam pasien laka yang dirawat di RSUD Dr. Seodirman. Dua diputuskan rawat jalan, dan empat lainnya rawat inap karena patah tulang, dan lebam serta sakit di kepala.
Bupati menyayangkan seharusnya peristiwa ini tidak kembali terjadi di Kebumen, jika masyarakat sadar tidak menggunakan truk atau odong-odong sebagai angkutan umum. Sebab, selain bukan peruntukannya, menggunakan truk tidak aman untuk keselamatan. Sekaligus tidak bisa dicover BPJS Kesehatan.
"Sekali lagi kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin berkegiatan hendaknya menggunakan kendaraan yang sesuai standar keamanan, menggunakan angkutan umum, kalau tidak dilewati jalur angkutan umum, bisa sewa angkutan jika untuk keperluan bersama, kemudian jangan melebihi kapasitas, insya Allah jauh lebih aman," ucapnya.
"Saya lihat di desa-desa masih banyak masyarakat yang menggunakan truk atau odong-odong untuk wisata dan lain sebagainnya. Mungkin berpikirnya karena murah meriah. Tapi coba cek itu ada izinnya atau tidak. Layak atau tidak. Jangan hanya karena murah, tapi keselamatan jadi taruhannya," tambahnya.
Bupati menyatakan, dengab adanya insiden ini pemerintah pun bakal ikut membantu biaya pengobatan para korban yang dirawat. Pasalnya, korban kecelakaan yang menggunakan kendaraan truk tidak bisa dicover oleh BPJS Kesehatan, dan juga tidak bisa mendapat santunan Jasa Raharja.
"Karena kendaraan truk, colt bak, odong-odong bukan kendaraan penumpang, jadi bukan peruntukannya. Dan tentunya dari Pemerintah Kabupaten pastinya ikut memikirkan," ucapnya.
Bupati menambahkan, Pemerintah Daerah punya bus sekolah dua unit. Bus tersebut bisa dipinjam untuk kegiatan sekolah. Caranya tinggal berkirim surat ke Pemda melalui Dinas Pendidikan. Menurutnya, bus sekolah lebih aman daripada harus menggunakan truck.
Kamila salah seorang korban yang merupakan siswa SMP Diponegoro, Karanggayam mengungkapkan peristiwa naas itu terjadi setelah ia bersama teman sekolah dan gurunya ikut acara halal bi halal di Dukuh Kalipranji, Desa Giritito. Sepulangnya dari acara tersebut sekitar pukul 12.00 WIB pada Rabu (17/4), kendaraan truk yang ditumpanginya mengalami rem blong di turunan Jalan Giritirto tembus Banjarnegara.
"Kejadiannya itu pas kita selesai acara halal bi halal di Kalipranji, Giritirto, jam 12an, di jalan turunan pas tikungan itu remnya blong, bannya bocor, sebelah kanan, nggak kuat oper gigi, terus sama supirnya dibanting ke kanan nabrak tebing, kalau kirinya itu jurang," ujar Kamila.
Ia sendiri mengalami pergeseran tulang dan harus dirawat di RSUD Dr. Soedirman. Begitu juga teman-temannya yang lain. Dengan kejadian tersebut, ia berharap tidak ada lagi kegiatan sekolah yang menggunakan truck atau colt bak sebagai kendaraannya.