KIE Sukses Digelar, Bupati: Jangan Pernah Merasa Malu Jadi Orang Kebumen
KEBUMENKAB.GO.ID - Kebumen International Expo (KIE) resmi ditutup dengan menghadirkan penampilan musisi legendaris Iwan Fals, Sabtu (2/7) malam. Penutupan KIE juga dihadiri, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar.
Bupati Arif Sugiyanto menyampaikan rasa syukur selama delapan hari, KIE telah berjalan sukses dan lancar tanpa halangan apa pun. Ia mengungkapkan, bahwa dirinya berani mengadakan event sebesar ini karena ingin menunjukan tentang jati diri masyarakat Kebumen.
"KIE ini sebenarnya adalah jati diri kita sebagai warga Kebumen. Kita harus yakin dan percaya, Kebumen punya banyak banyak sumber daya manusia yang unggul. Kita bisa melakukan apa yang orang lain lakukan. Inilah jati diri kita," ujar Bupati di Pendopo Kabumian, Senin (4/7).
Dengan KIE ini, pihaknya ingin mengenalkan Kebumen dengan segala potensinya. Kota Beriman ini disebutnya kaya dengan wisata, betangan lautnya pun begitu luas, pegunungannya membentang disisi utara, dari timur ke barat. Ada Geopark Karangsambung-Karangbolong.
Kebumen lanjut Bupati, juga memiliki banyak seni dan kebudayaan yang khas. Produk UMKMnya melimpah. Wisata kulinernya juga tidak kalah dengan lain. Pemerintahannya pun sangat ramah dengan investasi melalui pelayanannya yang mudah dan cepat.
"Dengan KIE ini saya sebenarnya ingin mendidik masyarakat kita agar jangan pernah malu menjadi orang Kebumen. Berbanggalah menjadi warga Kebumen. Karena inilah kota tercinta kita, kota yang melahirkan kita," ucap Bupati.
Menurut Bupati, mungkin orang malu menyatakan diri sebagai warga Kebumen karena masih dikenal sebagai kabupaten termiskin. Namun, ia meminta masyarakat tidak berkutat pada pemikiran itu.
Karena faktanya, Kebumen saat ini berhasil menjadi kabupaten yang mendapat rangking pertama dalam pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah, dan rangking dua secara nasional.
"Alhamdulillah kita mendapat rangking pertama untuk pengentasan kemiskinan di Jateng rangking dua nasional. Apakah kemiskinan sudah hilang di Kebumen? Tentu belum semua, tapi kita percaya dan kita mampu keluar dari perdikat itu," ujarnya.
Dengan adanya KIE ini tegas Bupati, menjadi satu cara bagi dirinya untuk menggelorakan kembali semangat masyarakat Kebumen. Semangat untuk bangkit dari pandemi, agar roda ekonomi kembali berbutar, masyarakat bisa sejahtera, mendapat keberkahan dari KIE.
"Kita harus percaya diri. Biarlah kabupaten lain melangkah. Tapi kita berani melompat," ucap Bupati.
Diketahui, KIE berlangsung sukses dengan menghadirkan lebih dari 220 ribu pengunjung. Melebihi target dari semula diperediksi hanya 120 ribu pengunjung. KIE juga berhasil menarik investasi Rp754 miliar. Menyediakan 8 ribu lebih lowongan pekerjaan untuk SMA/K dan Sarjana.
Dari data yang dihimpun, kunjungan wisata di sembilan obyek milik Pemkab selama KIE berlangsung, juga mengalami kenaikan, yakni 13.753 orang dengan pendapatan sebesar Rp 110.506.000.
Adapun kunjungan wisata di tujuh obyek yang dikelola oleh desa dan masyarakat selama KIE ada 13.714 orang dengan pendapatan Rp 224.395.000.
Tidak hanya itu, KIE juga telah membuahkan Penandataanganan MOU Kerjasama untuk pengembangan wisata dan Geopark antara pemkab Kebumen dengan Geopark Ijen Banyuwangi dan Badan Otoritas Borobudur.
Kemudian untuk pendapatan para pekerja yang ikut terlibat dalam KIE ini total sebesar Rp 38.765.050.000,00. Terdiri dari pendapatan penjaga stand, PKL, penjaga keamanan, penjaga kebersihan, petugas parkir, jasa catering, jasa transportasi dan jasa cetak.
Untuk pendapatan atau omset dari stand pameran yang terdiri dari VIP A, VIP B, Medium dan Small total sebesar Rp12.175.666.000. Pendapatan para pedagang kaki lima total sebesar Rp1,7 miliar.
"Insya Allah tahun depan kita adakan lagi, kita liat sekala perioritasnya," ucap Bupati. (al/dp)