Datangi Desa Terpencil, Bupati Ajak Pimpinan OPD Tidur di Rumah Warga

KEBUMENKAB.GO.ID - Di acara Mubeng Kebumen session ke tiga, Bupati Arif Sugiyanto beserta para pimpinan OPD mendatangi wilayah terpencil Kebumen di sisi utara barat daya, tepatnya di Desa Giyanti, Kecamatan Rowokele.


Karena letaknya yang jauh dari Kota Kebumen, Bupati pun mengajak para pimpinan OPD tidur di rumah warga. Acara Mubeng Kebumen dengan para penderes gula semut berlangsung, Minggu pagi (9/1).  Tepatnya di lokasi Wisata Kampung Sawah, Kalibatur, Desa Giyanti.


"Alhamdulilah pagi ini kita bisa berkunjung kembali ke Desa Giyanti di pucuk gunung di sisi utara barat daya. Ini lumayan jauh, makanya kita sengaja ajak pimpinan OPD nginep di rumah warga. Kebetulan semalam juga kita habis melihat pertandingan tinju di lapangan Desa Rowokele dari atlet nasional," ujar Bupati di lokasi.


Saat menginap di rumah warga, Bupati melihat masyarakat sudah sangat siap untuk menyediakan homestay. Rumah dan lingkungannya bersih. Ini artinya wisata di Desa Giyanti dan sekitarnya sudah layak dikunjungi masyarakat luar yang ingin menikmati keindahan alam dari bukit Giyanti. 


Tak lupa Bupati juga mengunjungi salah seorang warga Desa Giyanti bernama Siswoyo (58) yang mengalami patah tulang kaki karena jatuh dari pohon kelapa saat menderes. Saat tidak lagi bisa bekerja, Siswoyo justru tidak dapat bantuan sosial dan BPJS Kesehatan.


"Tadi saya sudah perintahkan Kadinsos dan Kadinkes untuk memberikan jaminan sosial dan kesehatan kepada Pak Siswoyo. Karena bagaimana pun ia masih butuh perawatan medis untuk mengobati kakinya yang jatuh. Dinsos juga kita minta untuk memberikan bantuan sosial dan sembako kepada warga desa yang kurang mampu. Alhamdulillah tadi sudah dibawa dan diberikan warga," terang Bupati.


Di acara Mubeng Kebumen, Bupati pasti selalu mengajak seluruh pimpinan OPD untuk hadir ke desa-desa. Tujuannya agar pejabat pemerintah tahu apa keluhan dan keresahan yang dialami oleh warga. Pemerintah kata Bupati, harus lebih banyak lagi mendengar aspirasi warga, sehingga hajat mereka bisa tersalurkan.


"Dengan seperti ini kita (pemerintah) lebih bisa mendekatkan diri kepada masyarakat. Lebih bisa mendengar, apa yang diinginkan masyarakat desa untuk kemajuan mereka. Mengapa ini penting, karena pemerintah punya kewajiban melayani masyarakat," terangnya.


Banyak hal yang disampaikan warga kepada Bupati, misalnya soal bagaimana bisa mendapat kemudahan perizinan dari produk UMKM yang diproduksi masyarakat Desa Giyanti. Produk UMKM di desa ini cukup banyak, dari kopi, gula semut, keripik pisang, singkong, jamur, serta ada juga produk kerajinan tangan.


"Dari Disperindag sudah menyampaikan akan memberikan pendampingan usaha khusus untuk tiga desa di Giyanti, Kretek dan Wonoharjo. Perizinan akan diberikan secara gratis, termasuk pemberian label halal dari MUI, semua akan kita bantu," terang Bupati.


Demikian juga masyarakat yang masih mengeluhkan adanya pembangunan infrastruktur jalan. Bupati mengatakan, kebutuhan masyarakat akan diakomodir dengan mengedepankan sekala prioritas. Pihaknya sudah merencanakan pembangunan jalan lintas utara dari desa paling ujung di Kecamatan Rowokele, yakni Desa Wonoharjo sampai Sempor.


Sebelumnya, Bupati telah menyalurkan bantuan 100 dapur bersih untuk masyarakat Desa Giyanti dan Wonoharjo. Dapur bersih itu diberikan pemerintah untuk pembuatan gula semut yang merupakan penghasilan utama warga desa. Gula semut dari dua desa tersebut bahkan sudah berhasil dieskpor ke Eropa.


Bupati juga meminta para pelaku UMKM di semua desa Kecamatan Rowokele untuk menyiapkan diri, karena pihaknya berencana mengadakan International Expo Kebumen pada bulan Juni mendatang selama satu bulan penuh. Acara tersebut juga akan menghadirkan pameran UMKM dari berbagai daerah, dimana Kebumen menjadi tuan rumahnya. (al/dp)