Terapkan Protokol Kesehatan Secara Ketat, Madrasah Diniyah Ponpes Salafiyah Mulai Proses Pembelajaran Tatap Muka

KEBUMENKAB.GO.ID -  Selama pandemi Covid-19 hampir seluruh kegiatan pembelajaran baik di pendidikan formal maupun pesantren dengan sistem tatap muka, dihentikan. Hal tersebut dilakukan demi upaya  memutus mata rantai penyebaran corona virus.

Namun sejak pemerintah menerapkan new normal dan aktivitas masyarakat kembali diizinkan, aktivitas sudah mulai kembali berjalan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.  Beberapa sekolah pun saat ini sudah memulai pembelajaran tatap muka. Salah satunya Madrasah Diniyah Ponpes Salafiyah di Dukuh Wonoyoso, Kelurahan Bumirejo, Kecamatan Kebumen. 

Pembelajaran tatap muka dilaksanakan dengan tetap mengendepankan protokol kesehatan, mulai dari menyediakan dan membiasakan siswa dan semua guru untuk rutin mencuci tangan, menggunakan masker selama proses pembelajaran serta melakukan pembatasan jarak. Tidak hanya itu, program jogo santri pun hingga kini masih tetap dilaksanakan. 

Dijelaskan Pengasuh Ponpes Salafiyah Muhammad Atkhohi Wafa, bahwa pembelajaran tatap muka sudah dilaksanakan di ponpesnya sejak beberapa bulan lalu. Hal tersebut mengingat pentingnya pendidikan agama bagi anak anak usia dini. Terlebih menurutnya, pondok pesantren mmerupakan salah satu lembaga pendidikan yang tertua di Indonesia. Disisi lain menurutnya pesantren juga turut membangun bingkai pendidikan masyarakat dengan mengedepankan akhlakul karimah. 

Diakuinya, sejauh ini pihaknya juga telah mendapat dukungan dari pemerintah. Yakni adanya Program Bantuan Operasional Pendidikan Pesantren, dimana bantuan tersebut sangat berguna untuk mendukung media pendidikan dan juga tersedianya alat-alat protokol kesehatan Covid-19.

"Alhamdulilah sampai hari ini sudah ada perhatian dari pemerintah terkait dana untuk mendukung media media pendidikan di pondok pesantren," ujar pengasuh yang akrab disapa Gus Wafa itu.(thr/dp)