Digelar Virtual, Upacara Peringatan HUT TNI ke 75 Tahun 2020

KEBUMENKAB.GO.ID - Hari ini tepat di tanggal 5 Oktober kita peringati sebagai Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Upacara peringatan HUT TNI digelar secara virtual di aula Kodim 0709 Kebumen. Upacara HUT TNI ke 75 Tahun 2020 diikuti forkompinda, diantaranya Bupati KH Yazid Mahfudz, Ketua DPRD H Sarimun SSy, Dandim 0709 Letkol Kav MS Prawira Negara Matondang, serta Kapolres AKBP Rudy Cahya Kurniawan. Hadir pula Kepala Kejaksaan Negeri Kebumen Slamet Riyanto. 


Sejarah Panjang TNI 

Hari TNI diperingati sejak tahun 1959. Hal itu merujuk pada hari dibentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945.Cikal bakal TKR sebenarnya telah dibentuk pada 23 Agustus 1945 dengan nama Badan Keamanan Rakyat (BKR). Pembentukan pasukan keamanan ini ditujukan untuk menjaga kedaulatan Indonesia pasca-merdeka.

Kemudian Pemerintah Indonesia membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945 sebagai angkatan perang pertama.

Selanjutnya, dibentuk TKR Jawatan Penerbangan untuk melengkapi sektor udara. BPR Laut juga telah mengubah namanya menjadi TKR Laut. Kedatangan tentara Sekutu ke Indonesia menjadi kiprah penting bagi TKR untuk menyelamatkan kedaulatan negara.

Pada 7 Januari 1946, nama Tentara Keamanan Rakyat diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Di tahun yang sama, nama itu kemudian berubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk menunjang standar organisasi militer internasional.

Untuk menyatukan barisan-barisan bersenjata lain ke dalam wadah militer nasional, maka nama TRI diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 15 Mei 1947.

Pada tahun 1962, dilakukan upaya penyatuan antara angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi sebuah organisasi di bawah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ( ABRI). Penyatuan ini dilakukan untuk efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya dan menjauhkan pengaruh dari kelompok politik tertentu. Situasi Indonesia yang memanas pada akhir abad ke-20 juga mempengaruhi keberadaan ABRI. Pada 1 April, ABRI resmi berpisah dengan Polri.

Pemisahan ini menandai terjadinya pelimpahan wewenang atas pembinaan operasional Polri dan Mabes Polri dari Mabes ABRI ke Departemen Pertahanan dan Keamanan. Seiring dengan pemisahan ini, nama ABRI pun kembali menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). (dp)