Dampak Covid-19, Harga Pepaya Kebumen Anjlok
KEBUMENKAB.GO.ID - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersklala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah karena pandemi Covid-19 mengakibatkan pasar buah menjadi lesu. Hal ini disampaikan Sukamto salah seorang pengepul buah yang berdomisili di Desa Jogosimo Kecamatan Klirong.
Di masa pandemi ini, selain buah susah untuk dikirim keluar kota, harganyapun cenderung turun. Pepanya misalnya yang biasa dijual dengan harga Rp 6000 per kg, kini hanya dihargai Rp 2700 per kilonya.
“Untuk saat ini terkendala dengan pemasaran sama harganya sangat turun, jatuh jatuh banget. Separo harga lebih dari harga kemarin, yang biasanya di penerima itu kisaran 6000 sekarang hanya diterima 2700,” beber Sukamto.
Namun begitu Sukamto tetap merasa bersyukur meskipun harga Pepaya merosot tetapi harga komoditas lain yakni Jambu Kristal justru mengalami kenaikan. Bila biasanya harganya Rp 5000 per kilo kini naik menjadi Rp 8000.
Sukamto yang sehari-hari dibantu isrinya, terus melayani pelanggan yang memesan buah di tempatnya. Hal ini dia lakukan demi tetap menjaga kelangsungan usahanya. Usaha yang dirintisnya sejak tahun 2002 ini pernah mengalami pasang surut, namun hingga kini Sukamto masih tetap mampu bertahan.
Untuk stok buah Sukamto bekerja sama dengan para petani di wilayah Kecamatan Klirong dan sekitarnya. Sukamto biasa mengirim buah dagangannya ke berbagai kota seperti Jakarta, Ponorogo, Pemalang dan Boyolali. Untuk Pepanya, sekali pengiriman mencapai 6 sampai 7 ton sedangkan Jambu Kristal antara 2 hingga 4 ton. Frekuensi pengiriman rata-rata 3 kali dalam sepekan. (Rtn)
Sequence 01.00_22_31_01_.Still036_.jpg