Tangani Stunting, Dinkes Harapkan Peran Serta Semua Pihak
KEBUMENKANB.GO.ID - Stunting merupakan suatu permasalahan yang dihadapi di Indonesia. Masalah kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya tubuh pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak. Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen menilai, penanganan stunting perlu peran serta semua pihak.
Dalam kegiatan Rembug Stunting yang dihadiri Kepala Bappeda, perwakilan kecamatan serta Kepala Puskesmas se Kabupaten Kebumen, Selasa (10/3) di hotel Mexolie, Kebumen ini juga dibahas upaya yang telah dilakukan pemkab untuk mengatasi kasus stunting yang terjadi di Indonesia.
Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Y Rini Kristiani didampingi Kepala Dinas Kesehatan dr Budi Satrio menyampaikan, pemkab telah berkomitmen untuk mengatasi stunting di Kebumen.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr Budi Satrio memaparkan, pada tahun 2019, berdasarkan hasil survei, sekitar 30 persen balita Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak aspek, mulai dari aspek pendidikan hingga ekonomi. Budi menegaskan, stunting sangat penting untuk dicegah. Hal ini disebabkan oleh dampak stunting yang sulit untuk diperbaiki dan dapat merugikan masa depan anak.
" Stunting bisa dicegah. Untuk itu diperlukan pemahaman yang baik dari masyarakat, terutama ibu dan ibu hamil agar bisa memenuhi asuoan gizi dengan baik," jelasnya.
Budi Satrio juga menggaris bawahi, perlunya peran serta semua pihak untuk bisa mengatasi stunting. Karena semua unsur punya peran penting untuk membantu dalam menangani kasus ini.
" Kami tidak bisa sendiri, semu pihak harus ikut berperan." tegasnya. (dp)