Dislutkan Kebumen Beri Bantuan Sarana Prasarana Bagi Pokdakan Senilai 3,9 M
KEBUMENKAB.GO.ID - Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kabupaten Kebumen memberi bantuan sarana dan prasarana bagi 32 Kelompok Budidaya Ikan di 8 kecamatan senilai Rp 3,9 Miliar. Anggaran ini terbagi untuk dua program yakni, pengembangan agribisnis perikanan dan percontohan budidaya ikan.
Hal tersebut dikemukakan Sekertaris Dislutkan Kebumen Ir Masagus Herunoto MSi saat membuka acara Sosialisasi penerima hibah sarana dan prasarana agribisnis perikanan dan percontohan budidaya ikan bagi Pokdakan di Hotel Mexolie, Rabu (12/2/2020)
Masagus Herunoto memaparkan, anggaran sebesar Rp 3,9 miliar tersebut diambil dari APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020.
"Alokasi anggaran ini diharapkan mampu mendongkrak produksi ikan di Kebumen guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Masagus Herunoto.
Masagus juga menjelaskan, rincian hibah dari pagu anggaran senilai Rp 3,9 Milyar tersebut. Diantaranya, untuk pengadaan sarana prasarana budidaya di Desa Tanggulangin dan Jatimalang Kecamatan Klirong sebesar Rp 706,6 juta, Desa Ungaran Kecamatan Kutowinangun Rp 293,2 juta, Desa Argopeni, Kecamatan Ayah Rp 379,7 juta dan Desa Jatinegara Kecamatan Sempor sebesar Rp 397,2 juta.
Kemudian, Desa Blater Kecamatan Poncowarno Rp 381,5 juta, Desa Selang Kecamatan Kebumen Rp 290,3 juta. Desa Pakuran Buayan, Desa Lerep Kecamatan Poncowarno, Desa Benerkulon, Ambal Rp. 165,4 juta, Desa Wonorejo, Karanganyar Rp. 78,3 juta, Desa ayah, Ayah Rp.178,4 juta, Desa Kalisari Rowokele Rp.165,4 juta, Desa Ungaran dan Kepunden Rp. 122,4 juta.
Tidak hanya itu, bantuan juga diberikan dalam bentuk benih ikan, yaitu ikan lele 775 ribu ekor, gurami 53 ribu ekor, nila 191,125 ekor, calon induk nila 2 paket, gurame 60 paket, lele 10 paket dan benih udang 80 ribu ekor.
Sedangkan bantuan peralatan, berupa kolam bundar fiber dan orchid, hiblow dan kelengkapannya, mesin pompa air dan slang, pompa air sumur, selektor benih, scoopnet, jligen dan lainnya.
Masagus Herunoto menilai, angka konsumsi ikan di Jawa Tengah paling rendah di Indonesia. Dan masyarakat Jawa Tengah cenderung mengkonsumsi daging sapi atau tempe. Karenanya, Dislutkan Kebumen menghimbau masyarakat kebumen untuk banyak mengkonsumsi ikan sehingga dapat meningkatkan produktifitas ikan yang dihasilkan pokdakan.
"Kebumen harus bisa jadi kabupaten yang diandalkan dalam memproduksi ikan. Dislutkan akan terus mendorong dan memberikan pembinaan, pendampingan serta bantuan sarana prasarana bagi pokdakan dalam meningkatkan produksi ikannya," ujar Masagus Herunoto.
Masagus Herunoto juga mengajak Pokdakan untuk menyatukan persepsi dalam menciptakan Kebumen sebagai kabupaten yang tangguh dalam memproduksi dan mengkonsumsi ikan. (mn/dp)